Random Post
Cara Mendidik dan Mengatasi Anak yang Bandel - Anak bandel yang suka melawan, membangkang, mengamuk, menentang adalah
suatu tanda ketegangan emosi yang disebabkan oleh perasaan dendam dan
marah yang terpendam dalam hati sanubarinya. Ia tidak dapat mengeluarkan
perasaan dengan wajar. Maka ia menantang, terkadang mengeluarkan
kata-kata kasar, jorok, mengumpat, melemparkan atau membanting sesuatu
benda, gulung-gulung, melemparkan dirinya sendiri ke lantai, menampar,
menyepak, menendang apa yang ada disekitarnya dan lain sebagainya.
Mengatasi anak-anak sebagaimana tersebut tidak dapat diatasi dengan
perlakuan yang keras dan kasar atau dipaksa agar menghentikan kekonyolan
dan kebandelannya dengan menyentil, memukul, menempeleng, menggebuk,
menampar, menjitak dan sebagainya. Orang tua dalam hal ini perlu
bersikap lemah lembut, ramah, tidak marah-marah dan bersabar serta
mengerti persoalan dan memahami hati si anak, sehingga kemarahan anak
akan berkurang serta rasa permusuhan yang tumbuh di dalam hati si anak
akan menipis.
Anak, dalam hal menyatakan perasaan dapat dibantu oleh orang tua dengan
bersahabat, tenang dan tidak kasar. Anak dibiarkan menyalurkan emosinya
yang sedang meluap-luap lantas dengan pelan-pelan anak dibimbing menjadi
tenang dan sadar bahwa berlaku kasar terhadap orang tua itu tidak baik.
Kesulitan-kesulitan emosi si anak apabila orang tua tidak bijaksana
dalam mengatasinya dapat membuat anak selamanya bersifat kasar, keras,
suka marah-marah, suka mengamuk, dan suka merusak dimana semua itu dapat
membahayakan terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.
Ny. Aisyah Dahlam dalam bukunya “Membina Rumah Tangga Bahagia dan
Peranan Agama dalam Rumah Tangga” mengungkapkan bahwa anak-anak suka
marah-marah dan mengamuk disebabkan oleh: sakit; capek badan; kurang
tidur; merasa terganggu akunya baik oleh orang tuanya atau oleh
saudaranya; disiplin terlalu keras dan pilih kasih orang tua atau orang
tua sendiri terganggu hatinya yang menjadi sebab anak-anak merasa tak
tenteram”
Menurut pendapat Ny. Aisyah ini dapat diketahui bahwa banyak macam yang
menyebabkan anak menjadi mengamuk dan konyol dan hal ini semuanya dapat
diatasi dengan baik dan bijak. Apabila anak sakit, segera diobati atau
dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Jikalau anak capek dapat
diajak untuk beristirahat atau tidur. Kalau terganggu akunya,
ditunjukkan bahwa ia bebas bergerak dan berbuat asalkan tidak merusak.
Kalau ia merasa tidak disayang/dikasihi, ditunjukkan bahwa ia disayangi
dan dikasihi dan tidak membeda-bedakan kasih sayang antara mereka
bersaudara dan lain sebagainya menurut keadaan.
Menjewer, memukul menggeplak, mencubit, menendang, menempeleng, mengunci
dalam kamar, mengasingkan di dalam toilet, menyiram dengan air dan
lain-lain, akan mengakibatkan anak tambah marah dan kalap, serta membuat
anak tidak aman dan takut. Anak juga bisa merasa terisolir atau
terkucilkan, tidak berharga dan rendah diri apabila dicaci, dimaki,
dipersalahkan dan selalu diancam.
Sifat orang tua yang suka memukul, menendang, mencubit, menyabet dan
lainnya akan mendorong anak menjadi pendendam, tidak taat, tidak menurut
dan keras kepala. Akan tetapi apabila anak bandel dan nakal yang
keterlaluan, ketegasan dan kekerasan orang tua kadang-kadang diperlukan
agar anak menurut dan sadar akan kesalahannya dengan catatan, ketegasan
dan kekerasan orang tua diimbangi dan diiringi dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan.
Terkadang dalam mengatasi anak terjadi kesulitan dan kesusahan yang
tidak dapat teratasi. Apabila terjadi demikian dapat dikonsultasikan ke
dokter keluarga, ke psikolog, atau ke psikiater, dimana barangkali ada
sesuatu yang mengganjal dan salah. Sehingga hal tersebut tidak
berlarut-larut dalam memusingkan orang tua dan persoalan segera dapat
teratasi dengan baik.
Marah atau menegur anak boleh-boleh saja atau sah-sah saja asalkan
bertujuan semata-mata dengan maksud untuk membentuk karakter dan
perilaku anak agar lebih baik dan sempurna. Bukan sekali-kali untuk
melampiaskan emosi atau melampiaskan kedongkolan/kompensasi kekesalan
orang tua terhadap si anak.
Orang tua, dapat menjadikan anak ramah dan penurut apabila orang tua itu
sendiri mempunyai sifat-sifat kasih sayang, lemah lembut, sopan santun,
sabar, sikap tegas dan konsisten, mengutarakan dan mengungkapkan alasan
serta pengertian yang tepat, tidak terlalu bawel dan cerewet, (artinya
orang tua tidak terlalu melarang ini, melarang itu, ini tidak boleh, itu
tidak boleh, begini salah, begitu salah, sehingga anak menjadi
bingung), dan orang tua harus bisa memahami keadaan dan bisa menjaga
suatu kemungkinan yang akan terjadi pada perbuatan si anak.
Dengan sifat-sifat dan sikap orang tua tersebut Insya Alloh anak akan
menjadi penurut dan ramah serta sebagaimana yang orang tua dambakan.
Source : http://www.kompasiana.com/jokowinarto/mengatasi-anak-bandel-dan-keras-kepala-secara-efektif_54f386b5745513972b6c7a1a
Ide Kreatif Guru Says:
"Terimakasih telah berkunjung ke situs ini, semoga artikel yang kami berikan bisa bermanfaat dan menambah wawasan baru kepada anda kehususnya berkenaan dengan pembelajaran "
0 comments:
Post a Comment