WHAT'S NEW?
Showing posts with label Artikel Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Artikel Pendidikan. Show all posts
Siswa yang berangkat ke sekolah tentu harus memiliki tujuan utama, yaitu untuk belajar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Namun demikian, tidak semua siswa memiliki tujuan seperti itu. Malah terkadang ada beberapa anak yang berangkat ke sekolah hanya bertujuan untuk bermain atau malah berpacaran.

Mengenal Kategori Siswa di Sekolah

Sungguh miris memang dan hal ini pun sudah bukan sesuatu yang aneh lagi buat kita para pendidik, coba saja anda lihat realita yang ada pada saat anda berada di sekolah. Banyak siswa yang duduk berdua-duan di depan kelas, saling tatap menatap, berpegangan dan lain-lain. Berbeda saat berada di kelas, jangankan menatap buku pelajaran, dipegang saja nggak. Buku masih disimpan dengan baik di tas nya masing-masing.

Baca juga artikel tentang:  4 Nasehat Guru Bijak yang Biasa Namun Sangat Bermakna Bagi Para Siswa


Kita selaku pendidik mungkin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saja, hal tersebut seperti sudah menjadi budaya di tengah - tengah peradaban modern seperti saat ini. Film, internet dan lain sebagainya sudah mempengaruhi urat syaraf para peserta didik kita. Yah, mau bagaimana lagi, memang itu kenyataannya. Dan yang bisa kita lakukan saat ini adalah mengajari mereka dengan maksimal dan memberikan contoh yang baik bagi mereka. Berharap para siswa bisa sadar dan menjadi pribadi yang baik.

Oke, mari kita kembali ke topik, yang akan penulis bahas di sini bukan tentang bagaimana cara mengubah siswa seperti yang diceritakan diatas menjadi pribadi baik. Namun yang akan dijelaskan disini adalah berkenaan dengan kategori - kategori siswa di sekolah. Mungkin hal ini setidaknya bisa memberikan gambaran kepada para guru berkaitan dengan siswa mana yang memang niat sekolah dan mana yang tidak. Untuk paparannya bisa anda simak pada ulasan dibawah:

1. Siswa yang tidak punya pekerjaan

Kenapa saya bisa mengatakan ada siswa yang tidak punya pekerjaan? Ya, karena saya sering sekali melihat ada beberapa siswa yang ke sekolahnya hanya untuk absen saja, duduk saja, melamun dan tidak melakukan sedikitpun usaha untuk belajar. Ketika guru sedang menerangkan pun siswa bertipe seperti ini hanya melihat kedepan tanpa tatapan yang jelas, seoralh-olah memperhatikan. Benar sekali, ketika ditanya tentang materi yaang dijelaskan, dia tidak bisa menjawab. Tatapan matanya, hanya tatapan kosong tanda dia sedang melamun. Kasihannya, siswa tersebut akan pulang tanpa sedikitpun membawa ilmu.

2. Siswa yang mempunyai Tujuan

Nah untuk yang satu ini, seklias nampak lebih baik dari pada tipe pertama. Padahal bisa jadi tipe yang kedua ini lebih miris dari kategori siswa diatas. Hal tersebut tergantung dari niat si siswa itu sendiri, apakah untuk sesuatu yang positif atau malah yang negatif? Bagus jika tujuannya untuk belajar. Tapi jelek jika tujuannya untuk bermain, berpacaran dan lain sebagainya. Lebih parah lagi untuk rencana tauran. Harus diarahkan siswa yang seperti ini.

3. Siswa yang cerdas

Nah baru ini adalah yang bisa dikatakan "Bagus". Kenapa? Siswa yang cerdas adalah mereka yang pergi ke sekolah dengan tujuan belajar. Tidak ada sedikitpun dibenaknya untuk melakukan sesuatu yang negatif dan menjauhkannya dari kegiatan belajar. Siswa demikian memiliki niat tulus untuk mendapatkan ilmu baru, berharap dia bisa menambah wawasan keilmuannya. Bagi anda para guru, untuk melihat siswa bertipe seperti ini, anda bisa melihat prilakunya di kelas, biasanya dia cenderung perhatian dan selalu mengerjakan instruksi-instruksi dari gurunya.

Nah mungkin sekian saja artikel tentang "Mengenal Kategori Siswa di Sekolah". Pada dasarnya siswa memang memiliki sifat dan prilaku yang berbeda - beda. Yang bisa kita lakukan sebagai guru adalah memberikan sesuatu yang positif bagi mereka dengan cara mengajari mereka dan memberikan contoh terbaik.
4 Nasehat Guru Bijak yang Biasa Namun Sangat Bermakna Bagi Para Siswa - Guru merupakan sosok manusia yang sangat berpengaruh terhadap masa depan dan karir peserta didik. Guru yang dengan penuh keikhlasan dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, akan menghasilkan para generasi muda yang hebat dan berkualitas. Selain dari pemberian aspek keilmuan yang diberikan, hal tersebut juga tak lepas dari nasehat-nasehat sang guru ketika berhadapan dengan siswa pada saat di sekolah. Dalam interaksinya dengan murid, guru akan selalu memberikan nasehat - nasehat yang sangat bermnafaat bagi masa depan mereka.

4 Nasehat Guru Bijak yang Biasa Namun Sangat Bermakna Bagi Para Siswa

Namun demikian, tidak sedikit dari para siswa yang kurang menyadari akan pentingnya nasehat - nasehat dari para guru. Jangankan nasehat yang sangat berbobot, nasehat yang menurut kita biasa saja dan semua orang dapat menerimanya, siswa masih mengabaikannya. Padahal sesuatu yang simpel dan sederhana pun harus tetap didengarkan. Karena bisa jadi ada sesuatu yang luar biasa dibalik itu semua.

Mari kita simak beberpa nasehat guru bijak yang sekilas nampak sederhana namun akan sangat bermakna bagi masa depan anak didik:

1. "Kamu Jangan Telat Masuk Kelas Lagi!"

Ucapan tersebut adalah sesuatu yang selalu terlontar dari mulut seorang guru, intensitasnya pun bukan 1 atau 2 kali, tapi bisa jadi setiap hari. Keseringan mendengarkan ucapan - ucapan ini, menjadikan siswa terbiasa dan terkadang mengaggap remeh nasehat guru tersebut. Tidak sedikit siswa yang pada akhirnya menganggap ucapannya gurunya tersebut seperti angin yang lewat dan tidak penting untuk didengar. Tapi dibalik itu semua, ungkapan seperti ini memiliki sesuatu yang sangat urgen dan bermanfaat bagi siswa di masa depan. Apa itu? Kedisiplinan.

Guru menyuruh siswa untuk tidak telat masuk kelas terkandung suatu nasehat kedisiplinan bagi anak didiknya. Jika mereka sadar akan pentingnya hal ini, mereka akan berusaha melakukan apa yang dinasehatkan gurunya tersebut. Coba bayangkan, jika sekiranya seorang siswa yang telah lulus dan kebetulan sudah mendapat pekerjaan telat masuk kantor? Ini adalah sesuatu yang lucu. Kebiasaan saat sekolah dibawa-bawa ke pekerjaan. Syukur kalau di sekolah, misalkan telat pun pasti dinasehati tapi kalau di dunia kerja bisa jadi langsung dimarahi atau mungkin di keluarkan dari pekerjaan. 

2. "Jangan menyerah, kalian pasti bisa mengerjakan soal seperti ini!"

Ungkapan seperti ini sering dilontarkan dari mulut sang guru saat berada di kelas. Biasanya ungkapan seperti ini keluar ketika seorang guru melihat anak didiknya merasa frustasi ketika dihadapkan dengan soal yang tergolong rumit. Guru merupakan orang terdidik dan memiliki keprofesionalan dalam pembelajaran, mereka akan tahu bahwa soal yang diberikannya masih bisa dicerna oleh para siswanya. Namun demikian, siswa terkadang beranggapan gurunya telah salah. Sang guru telah memberikan sesuatu yang diluar batas kemampuannya. Yang pada akhirnya siswa hanya terdiam dan senyum - senyum ketika disuruh mengerjakan soal.

Prilaku yang ditunjukan oleh siswa seperti ini adalah sesuatu yang teramat salah. Akan sangat fatal terhadap kepribadian siswa tersebut kelak. Mereka akan cenderung menjadi manusia bertipikal penyerah dan lemah. Mereka akan seketika jatuh dalam keterpurukan jika dihadapkan dengan sesuatu yang dianggapnya sulit.

Mari kita berandai - andai, jika siswa bertipe seperti ini menjadi seorang pebisnis dimasa depannya? Apa yang akan terjadik jika dia mengalami kemerosotan dalam bisnisnya? Apa yang terjadi jika dia gagal dalam merintis bisnis "pertamanya"? Anda bisa jawab sendiri.

3."Kerjakan secara berkelompok, jangan hanya si A!"

Secara tidak langsung pada saat seorang guru menyuruh siswa untuk mengerjakan tugas secara berkelompok, itu mengindikasikan bahwa guru tersebut  tengah mengajari siswanya untuk bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan. Namun pada kenyataannya, nasehat dan instruksi dari sang guru sering tidak didengar. Para murid pun lantas tidak melakukan seperti apa yang gurunya katakan. Siswa masih terbiasa mengandalkan satu anak yang dianggap paling pintar untuk mengerjakan suatu tugas yang pada dasarnya harus dikerjakan secara berkelompok. 

Permasalahan ini menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan. Siswa yang membiasakan sifat seperti ini akan berimbas pada prilakunya di masa yang akan datang, khusunya lagi di lingkungan sosial dan lingkungan kerja. Pada saat mereka sudah dewasa, dan memasuki suatu instansi tertentu yang didalamnya menuntut para stafnya untuk bekerja sama antar satu dengan lainnya. Maka mereka akan merasa canggung dan tidak bisa melakukan kerja dengan maksimal.

4. "Jangan Mencontek pada saat ulangan!"

Nasehat ini jelas bukan hal yang aneh bagi para kalangan siswa. Guru akan selalu mengingatkan siswanya untuk tidak mencontek pada saat ulangan. Namun demikian, siswa masih saja mencontek meskipun sudah dinasehati beberapa kali. Sungguh sangat miris jika kita melihat realita yang ada. Padahal guru menasehati siswanya untuk tidak mencontek adalah agar siswanya bisa terbiasa menanamkan sikap jujur.

Didunia kerja orang yang jujur akan menjadi sesosok manusia yang dipercaya, tidak hanya sebagai seorang rekan kerja akan tetapi sebagai sosok yang pantas untuk menjadi seorang pemimpin bagi mereka. Tapi sebaliknya, orang yang sudah terbiasa untuk tidak jujur dalam kehidupan sehari - harinya maka hanya akan menghasilkan sebuah penderitaan yang menyakitkan. Dia akan dijauhi dan tidak dipercaya oleh rekan -rekannya.

Itulah 4 nasehat guru bijak yang terdengar biasa saja namun memiliki makna yang sangat bermanfaat bagi masa depan para siswa. Nah bagi anda yang memiliki nasehat lain silahkan tuliskan di kolom komentar! Mari kita menjadi guru yang baik dan berkualitas, sehingga bisa bermanfaat bagi siswa - siswa kita.
Guru yang memiliki hati yang bersih dan suci disertai dengan ilmu yang baik akan menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas dan berakhlak mulia. Guru demikian adalah mereka yang mampu mensinkronkan antara hati dengan ilmu. Guru yang cerdas dan berilmu tahu bahwa antara ilmu dan hati adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

Pentingnya Mensinergiskan Hati dengan Ilmu Bagi Seorang Guru

Hubungan hati dngan ilmu adalah seperti buku dan lembaran kertas, atau juga mengajar dan belajar. Jika sekiranya hati diumpamakan cermin, maka ilmu adalah bayangannya. Jika cerminnya berdebu dan tidak jelas maka bayangannya pun tidak akan mampu terlihat dengan baik.

Al-Ghazali mengatakan, "Barang siapa kehilangan ilmu, maka hatinya sakit dan biasanya mati". Kebanyakan manusia tidak menyadarinya, karena kelalaiannya pada dunia. Jika kelalaliannya menampakan kematian hatinya, maka manusia akan merasakan rasa sakit yang teramat pedih. Dan pada akhirnya berujung pada penyesalan.

Seperti yang dipaparkan di atas, hati jika tidak diberikan suntikan ilmu akan menyebabkan hati menjadi sakit atau bahkan mati. Kondisi ini jelas sangat buruk dan menyebabkan kerusakan yang berbahaya. Bukan dari segi kebugarannya melainkan mental dan prilakunya dalam kehidupan. Apabila ada seorang guru yang menderita penyakit ini maka hal tersebut sangatlah merugikan, tidak hanya bagi gurunya saja melainkan akan merambat ke anak-anak didiknya, yang mana mereka adalah generasi penerus bangsa. Koruptor dan penipu adalah beberapa produk yang dihasilkannya.

Pernah dikisahkan ada seorang pemuda yang memiliki hati bersih dan berilmu tak sengaja menemukan sebuah apel yang terbawa arus aliran sungai. Kebetulan pada saat itu dia tengah kelaparan dan sedang melakukan perjalanan. Tak pikir panjang dia pun langsung mengambil dan melahap buah apel tersebut sampai habis. 

Namun seketika dia teringat sesuatu, sang pemuda baru teringat bahwa dia telah memakan apel yang mana dia tidak memiliki hak atasnya. Karena rasa takut dan bersalahnya dia pun berusaha mencari si pemilik apel tersebut dengan menelusuri sungai ke arah hulu. Sampai pada akhirnya sang pemuda berhasil menemukan pohon apel besar yang berada dipipir sungai. Ia pun berfikir bahwa apel tersebut pasti berasal dari pohon tersebut. 

Tak mau berlama-lama sang pemuda langsung mencari si pemiliki pohon yang pasti tidak jauh dari pohon tersebut. Akhirnya ia pun berhasil menjumpai seorang laki-laki tua yang mengaku sebagai pemilik dari pohon apel tersebut. Di dalam percakapannya ia mengaku telah memakan apel dan bersedia melakukan apapun agar si orang tua mau meridhoinya.

Mendengar pengakuan dari sang pemuda, si orang tua pun terkagum - kagum. Didepannya ada sesosok manusia jujur dan berilmu. "Alangkah bahagianya jika ia memiliki menantu seperti ini" katanya dalam hati.

"Wahai anaku hatimu sangat mulia dan ilmu mu sangat luas, ketahuilah aku sudah sangat bersusah payah memelihara pohon apel ini. Tidak ridho aku jika engaku memakan buah apel itu, kecuali engkau mau menikahi anak gadis ku yang bisu, tuli, buta dan kakinya lumpuh" . Wajah sang pemuda tidak berubah, tanpa fikir panjang sang pemuda langsung menyanggupi permintaan di bapak tua.

"Anaku tidak cantik, wajahnya biasa saja. Apakah kamu benar- benar menyanggupi?" kata bapak menegaskan.

Dia tetap pada kesediaannya. Sang pemuda siap melakukan apapun demi mendapatkan keridhoannya. Ketentraman hati dan kesucian jiwa adalah hal yang lebih penting baginya.

Akhirnya, mereka sepakat untuk melakukan pernikahan dan si bapak tua memanggil anaknya keluar rumah. Tanpa diluar dugaan, anaknya sangat cantik dan sehat. Tidak ada sedikipun kecacatan yang melekat pada dirinya. Keadaan ini menjadi suatu keanehan bagi si pemuda, dan ia pun bertanya kepada bapak tua,"Wahai bapak, katamu anakmu tuli, but, bisu dan lumpuh. Tapi kenyataannya tidak demikian, bahkan dimataku dia sempurna dan sangatlah cantik"

Sang bapak tersenyum, "Begini anaku, ketahuilah kukatakan anaku tuli dan bisu karena dia tidak pernah berkata dan mendengarkan sesuatu yang dilarang Agama. Dia buta dan lumpuh, karena dia tidak suka melihat dan berpergian ke tempat yang dilarang Agama."

Pemuda yang jujur dan istrinya yang 'cacat' akhirnya melakukan pernikahan dan memiliki anak. Dengan penuh dedikasi dan teladan yang diberikan orang tuanya, sang anak pun tumbuh menjadi anak yang berilmu dan berhati mulia. Persis seperti yang dimiliki oleh orang tuanya. Dan siapakan anak tersebut? anak tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Imam Asy-Syafi'i, seorang ulama besar yang sangat besar peranannya dalam dunia Islam sampai saat ini.

Itulah salah satu kisah nyata yang merupakan bentuk dari pentingnya kesucian hati dan ilmu yang dimiliki orang tua terhadap perkembangan sang anak. Sama halnya seperti guru terhadap anak didiknya. Semakin tinggi ilmu dan kesucian hati seorang guru maka akan semakin besar pula kesempatan anak didiknya untuk berkembang menjadi lebih baik.
Kebanyakan diantara kita berfikir jepang adalah sebuah negara yang berpenduduk cerdas dengan berbagai teknolgi yang berhasil diciptakannya. Bahkan tidak sedikit juga, adik2 kecil di Indonesia yang beranggapan jepang adalah negara penghasil Anime terbaik di dunia. Hal tersebut memang bukanlah sesuatu keliru dan memang benar adanya. Tapi yang perlu kita perhatikan adalah bukan bagaimana jepang yang sudah hebat seperti saat ini melainkan bagaimana jepang bisa seperti itu!? 

Kisah Stasiun Kereta Jepang yang Tetap Beroprasi demi Seorang Anak! Kisah Nyata

Pendidikan! Itulah jawaban atas pertanyaan tersebut. Kualitas guru dan sistem pendidikan disanalah yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Pendidikan adalah hal utama dan menjadi prioritas pemerintah Jepang. Mereka rela melakukan segala hal agar para penerus bangsanya bisa mengenyam pendidikan dengan maksimal sehingga mereka bisa unjuk gigi dan berprestasi di kancah dunia. Nah kisah berikut adalah sebuah realita nyata yang membuktikan keseriusan pemerintahan jepang dalam memperhatkan nasib pemudanya.

Dikisahkan . . .

Selama bertahun-tahun, stasiun yang bernama Kami-Shirataki yang berlokasi di daerah Hokkaido, Japan, hanya mempunyai satu orang penumpang, yaitu seorang gadis sekolah. Kereta tua yang beroperasi di Jepang ini hanya mempunyai 2 tujuan: mengantarkan gadis Jepang ke sekolah dan menjemputnya kembali pulang.

Sekilas terdengar seperti sebuah kisah anime yang populer di Jepang, namun menurut CCTV News, hal tersebut benar adanya dan merupakan keputusan yang diambil oleh Jepang Railways, sebuah perusahaan yang bertugas menggerakan jaringan kereta api di Jepang—sekitar 3 tahun yang lalu.

Kisah Stasiun Kereta Jepang yang Tetap Beroprasi demi Seorang Gadis! Kisah Nyata

Pada saat itu, jumlah penumpang di stasiun Kami-Shirataki mengalami penurunan drastis yang dikarenakan lokasinya yang terpencil. Karena hal tersebut, Jepang Railways pun akhirnya bersiap-siap untuk melakukan penutupan stasiun. Namun demikian, mereka tersadar bahwa stasiun tersebut sering dipergunakan setiap harinya oleh seorang gadis untuk pergi bersekolah. Karena hal kecil ini, Jepang Railways pun rela untuk membatalkan penutupan stasiun dan berkomitmen tetap akan mengoperasikannya sampai gadis tersebut lulus sekolah. Bahkan Jepang Railways membuat jadwal khusus untuk keberangkatan dan kepulangan sekolah si gadis. Gadis yang tidak diketahui namanya tersebut diperkirakan akan lulus pada bulan maret. Pada saat itu pulalah stasiun tua ini akan tutup.

Kisah Stasiun Kereta Jepang yang Tetap Beroprasi demi Seorang Gadis! Kisah Nyata

Itulah sedikit cuplikan yang mengisahkan tentang bagaimana jepang memperlakukan para penerus bangsanya. Mereka tidak merasa rugi melakukan itu, walapun jika dilihat dari segi financial terdapat ketimpangan namun akan ada hal yang lebih penting dan baik bagi masa depan si anak dan bangsa Jepang itu sendiri. 

Source: 
http://www.duniaku.net

Kenakalan Anak Jaman Sekarang dengan Zaman dulu pada dasarnya tidaklah jauh berbeda, hanya saja pada zaman sekarang kenakalannya difasilitasi juga oleh teknologi-teknologi terkini, seperti gadget, laptop dll. Hal ini tentu memberikan keleluasaan kepada mereka untuk melakukan prilaku buruknya tersebut. Mereka bisa dengan mudah membuka atau mengupload film dewasa, update status sara dan lain sebagainya. Berbeda dengan zaman dulu, teknologi belum begitu familiar sehingga para remaja pun dalam melakukan aksinya tidak begitu terekspos oleh media.

Kenakalan Anak Jaman Sekarang dengan Zaman dulu! Sungguh Miris

Pornografi dan Seks Bebas

Pada era tahu 80-an, prilaku buruk ini sudah bukan hal yang aneh, sama seperti saat ini. Pernah saya membaca sebuah artikel yang ditulis oleh Aryani Na, Ia mengatakan bahwa pada saat dia di SMA (tahun 1980-an), teman-temannya sangat sering sekali ngobrol tentang tema Seks. Bahkan dari obrolannya tersebut, dia mendapati temannya pun suka menonton film porno dibarengi dengan minum anggur juga. Waww...Sangat miris sekali bukan!? Anak SMA yang harusnya memikirkan masa depan malah nonton yang begitu-begituan. Hmmm... Eits tapi itu kan zaman dulu. Kalau sekarang?
 
Zaman sekarang pun sama! bahkan lebih parah lagi, saya saat di SMA (2008) pernah mendapati teman sekelas yang kebetulan duduk di jajaran belakang tengah menonton Film porno di laptop. Parahnya lagi ditontonnya itu bareng-bareng, sudah seperti nonton bioskop saja.
 
Prilaku menyimpang jenis ini tidak hanya sebatas menonton saja, tidak sedikit pelajar jaman dulu/sekarang yang juga langsung mempraktekannya. Keadaan ini memberikan penjelasan kepada kita semua bahwa seks bebas bukan trend di zaman sekarang saja, zaman dulu pun sama. Yang membedakannya hanyalah kalau zaman dulu prilaku ini dilakukan sembunyi-sembunyi nah kalau sekarang tidak. Banyak diantara mereka yang bahkan sudah tidak malu lagi merekam adegan mesumnya.

Tawuran Antar Pelajar

Dahulu dan sekarang, tawuran akan selalu ada. Pemicunya pun terkadang sepele, seperti karena pacar atau sejenisnya. Mereka rela melalukan aksi tawuran dengan mengatasnamakan solidaritas dan kekompakan antar teman. Ya solidaritas itu bagus, tapi lihat dulu tempatnya. Solidaritas antar teman bisa menjadi sesuatu yang positif apabila ditempatkan pada sesuatu yang positif juga. Nah tawuran positif atau negatif? Yang ada hanya akan menimbulkan kerugian bagi si pelakunya.

Pulang Pagi

Sekarang adalah zaman modern, banyak sekali fasilitas teknologi yang menyebabkan orang-orang di dunia ini sampai lupa waktu. Salah satunya adalah games online. Para pelajar zaman sekarang banyak yang tergila-gila dengan jenis permainan ini. Selain mengasikan, game online juga memberikan rasa penasaran bagi si pelakunya sehingga mereka akan selalu berusaha menyelesaikan misi sampai selesai. Mereka bermain sampai lupa waktu, semalam suntuk disibukan dengan bermain game online. Bahkan baru-baru ini ada seorang gamers asal china yang meninggal dunia akibat 2 hari berturut-turut main games. Waduh!?

Lha kalau zaman dulu bagaimana? Kan belum begitu tenar yang namanya games online. Berarti ga ada yang suka pulang rumah pagi-pagi donk? Siapa bilang. Zaman dulu pun sama, cuman sebabnya berbeda. Mereka pulang pagi karena alasan seperti kumpul-kumpul bareng di rumah teman, tapi sayangnya bukan untuk sesuatu yang positif. Banyak diantara mereka yang mempergunakan waktu untuk meminum - minuman keras, seks bebas dan lain-lain. Tidak sedikit juga yang dikarenakan hobi, seperti penikmat motor gede yang melakukan jalan-jalan memutari kota.

Nah ketiga contoh kenakalan remaja diatas adalah sedikit dari beberapa kenakalan remaja yang sudah bukan rahasia lagi. Bagi setiap orang tua harus selalu berusaha menjaga anak-anaknya agar terhindar dari sikap dan prilaku menyimpang tersebut. Bagaimanpun juga anak-anak muda adalah generasi penerus bangsa, jika para orang tua tidak mampu untuk mendidik anaknya secara benar maka kehidupan bangsa akan terancam dengan generasi yang buruk dan lemah.
Guru merupakan seorang pengajar yang bekerja di suatu Instansi tertentu dan mendapatkan penghasilan darinya. Namun demikian, ada sebagian guru yang merasa pendapatannya kurang dan ingin mendapatkan penghasilan tambahan, maka bisnis Internet bisa menjadi pilihan. Tidak sedikit para pendidik di pelosok dunia yang selain mendapatkan penghasilan dari upah mengajar tetapi juga mendapatkan penghasilan tambahan dari Internet. Contohnya adalah Karlla Patrícia, dia adalah seorang pengajar asal portugal yang telah berhasil mendapatkan ratusan dollar tiap bulannya hanya dengan berbisnis Internet.
5 Cara Guru Mendapatkan Penghasilan Tambahan Dari Internet

Nah bagi rekan - rekan semua yang tertarik untuk mencoba berbisnis lewat Internet, dibawah akan dipaparkan jenis-jenis bisnis Internet apa saja yang cocok bagi anda selaku pendidik.

1. Menulis Artikel atau Materi di Blog Pribadi.

Di dunia ini banyak sekali orang yang lapar akan informasi dan salah satu cara yang bisa mereka lakukan adalah dengan mencari informasi tersebut melalui Internet, dalam hal ini bisa melalui google. Apabila informasi yang dia cari ada di situs kita, maka peluang blog dikunjungi akan semakin besar. Bagaimana jika yang mencarinya ribuan orang? ya berarti ribuan orang juga yang akan mengunjungi blog kita.

Terus keuntungannya apa?

Blog yang mendapatkan visitor dengan jumlah yang banyak akan memberikan keuntungan buat si pemiliknya, diantaranya:
  • Meningkatkan ketertarikan seseorang/perusahaan untuk memasang iklan di blog. Mereka beranggapan bahwa blog yang kita miliki berpotensi untuk menjadi ladang uang bagi si pengiklan sehingga mereka berani bayar mahal hanya untuk menyewa satu slot/tempat di blog yang kita miliki. Untuk tarifnya sendiri tergantung persetujuan antara si pemilik blog dengan pengiklan. Bisa ratusan ribu/bulan atau mungkin jutaan dalam satu bulan.
  • Jika anda mendaftar ke google adsense dan mendapat persetujuan dari mereka, maka ada kabar baik bagi si pemilik blog yang memiliki jumlah visitor melimpah, mereka berkesemapatan mendapatkan ratusan hingga ribuan dollar darinya. Perlu diketahui google adsense adalah perusahaan periklanan dunia yang akan membayar jika iklan google adsense yang dipasang di blog kita ada yang mengklik. Harganya sendiri beranekaragam mulai dari 0.01$/klik hingga 5$/klik pun ada. Coba anda bayangkan jika iklan adsense yang di pasang di blog kita ada yang mengklik 1000 kali, berapa penghasilan yang akan kita dapatkan? Silahkan prediksi sendiri. 
  • Meningkatkan potensi pembelian produk. Jika anda selaku pemilik blog dan kebetulan memiliki produk yang ingin di jual maka anda bisa memajang produk anda di blog. Jumlah visitor yang melimpah akan meningkatkan potensi pembelian produk anda tersebut. Apabila rekan-rekan semua tidak memiliki produk, dropship atau menawarkan barang orang lain bisa menjadi pilihan. 
Bagi anda yang tertarik untuk membuat blog secara gratis, mungkin anda bisa download tutorialnya di artikel "Download Tutorial Membuat Blog untuk Para Guru".

2. Membuat Video Pembelajaran dan Mengunggahnya di Youtube. 

Youtube adalah situs yang didalamnya terdapat kumpulan-kumpulan video dan hampir semuanya adalah hasil unggahan para penggunanya. Apabila anda ingin mengunggah video di youtube maka anda sama sekali tidak dipungut biaya sedikitpun alias gratis, cukup siapkan video yang menarik dan bermanfaat maka anda sudah bisa mengunggah video di youtube. Bagi para pengunggah, khususnya anda seorang guru, mengunggah video dalam hal ini video pembelajaran akan memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelakunya. Salah satunya sebagai ladang bisnis di Internet. Setidaknya ada 2 jenis bisnis Internet yang bisa dilakukan melalui youtube yaitu:
  • Menawarkan Jasa/Produk yang ditawarkan dalam bentuk video di youtube. Jenis video ini bukan sesuatu yang aneh bagi para pebisnis online, karena hal tersebut merupakan salah satu senjata ampuh untuk meningkatkan profit bagi si penjual. Untuk seorang guru, menawarkan ebook tentang pendidikan dan kemudian menawarkannya melalui youtube merupakan langkah yang bagus dan bisa menjadi ladang bisnis bagi anda semua. Ditambah lagi ebook adalah barang digital yang tentunya tidak akan pernah mengenal kata habis (tidak seperti barang nyata). Si pembuat ebook hanya butuh bekerja ekstra diawal dan selanjutnya tinggal menunggu pembeli. 
  • Bisa dipasang google adsense. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, adsense adalah perusahaan periklanan dunia yang akan membayar jika ada iklannya yang diklik oleh pengunjung. Nah apabila video youtube anda banyak dikunjungi serta ditonton oleh puluhan ribu orang maka kesempatan anda untuk mendapakan ratusan hingga ribuan dollar bukanlah sesuatu yang mustahil. Anda hanya butuh membuat video yang baik dan bermanfaat yang kemudian disisipi iklan adsense kedalamnya.
Dewasa ini membuat video bukanlah sesuatu yang sulit, hanya dengan menggunakan handphone jadul yang ada fasilitas merekam video pun bisa. Tinggal pinter-pinter kita saja dalam membuat sebuah video yang menarik dan bermanfaat bagi pemirsa.

3. Menjadi Penulis Lepas.

Penulis lepas adalah mereka yang bekerja sebagai seorang penulis dan kemudian dia mendapatkan upah dari kerja menulisnya tersebut. Jenis pekerjaan ini sangat cocok bagi para guru. Apalagi jika dia bekerja sebagai seorang guru B. Inggris. Menuliskan artikel B. Inggris untuk orang lain bisa menjadi ladang uang bagi mereka yang melakoninya. Untuk harga jasa satu artikel tergantung si pemilik jasa. Jika rekan-rekan ingin mematok harga 50.000/artikel juga bisa atau mungkin lebih juga boleh. Bagi yang tertarik, anda bisa mengunjungi situs freelancer.com atau fiverr.com. Kedua situs ini merupakan tempat dimana seseorang bisa menawarkan jasa yang dimilikinya. Untuk saya pribadi, fiverr.com adalah yang paling mudah. Saya sempat mendapatkan penghasilan hampir 1 juta di bulan pertama.

4. Membuat Ebook dan Menjualnya Lewat Internet.

Bagi seorang pendidik membuat sebuah ebook yang didalamnya membahas tentang konten pendidikan bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampang jika dia sudah terbiasa menulis, susah kalau dia tidak lihai dalam menulis artikel. Adalah sebuah keberkahan bagi mereka yang pandai dalam menuliskan tuilsan-tulisan bermanfaat. Selain dia bisa berbagi ilmu, dia juga berkesempatan mendapatkan penghasilan dari kegiatan menjual ebooknya tersebut. Namun demikian, bagi rekan-rekan semua yang belum pandai dalam menulis artikel, jangan patah arang. Seperti halnya pisau, jika sering diasah maka akan semakin tajam. Apabila anda sering berlatih menulis, pasti akan semakin lihai dalam membuat tulisan berkualitas. Di zaman modern seperti ini, ebook bukan barang langka. Banyak para pendidik yang menulisakan informasi-informasi bermanfaat dalam bentuk ebook. Selain mudah, biaya yang dikeluarkannya pun sedikit, tidak seperi buku yang didalam proses pembuatannya membutuhkan kegiatan mencetak dan lain sebagainya. Dalam kegiatan menawarkan ebook di Internet, kita bisa melakukannya melalui facebook, youtube, blog pribadi atau mungkin di blog orang lain.

5. Menjual Perangkat Pembelajaran Lewat Internet.

Jika anda masuk sebuah grup Facebook yang membahas berkenaan pendidikan pasti akan menemukan orang-orang yang menjual perangkat pembelajaran dalam bentuk soft file, seperti RPP, silabus dan lain-lain. Tidak menutup kemungkinan si penjual perangkat pembelajaran adalah seorang guru. Mereka tengah mencari uang tambahan selain dari upahnya sebagai seorang pengajar. Nah anda pun bisa, bagi rekan-rekan yang kebetulan memiliki perangkat pembelajaran yang lengkap dan berkualitas bisa mencoba untuk menjualnya di Internet. Banyak sekali guru-guru di Indonesia yang membutuhkan barang tersebut. Termasuk saya pribadi, ada satu atau dua RPP yang saya miliki dari hasil pembelian di Internet.

Sekolah termahal di Dunia - Sekolah merupakan tempat seseorang untuk menuntut ilmu. Di sana akan kita temui berbagai jenis siswa mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Namun demikian, tidak sedikit sekolah yang diperuntukan hanya untuk kalangan tertentu saja, misalkan bagi mereka yang tebal dompet, alias banyak uang. Siswa yang orang tuanya tegolong biasa - biasa saja terlihat sangat mustahil untuk bisa masuk ke sekolah tersebut. Sekolah jenis ini memang hanya diperuntukan bagi mereka yang konglomerat!

Nah bagi anda yang penasaran sekolah apa saja si yang menetapkan tarif selangit
bagi para siswanya? ini dia daftarnya!

1. Institut Le Rosey, Swiss

Institut ini dibangun sekitar tahun 1880 di daerah Rolle, Swiss dan saat ini sudah memiliki 400 siswa dari berbagai negara. Gedung kampus yang berdiri kokoh di atas lahan berluaskan hampir tujuh puluh hektar ini menyediakan banyak sekali  fasilitas untuk para siswanya, antara lain kawasan berkuda, 10 lapangan tenis dan taman skateboard. Dalam kegiatan pembelajaran siswanya akan mempergunakan  4 bahasa pengantar. Sekolah tersebut mempunyai alumni dari beberapa kalangan raja dan bangsawan. Untuk biaya tahunan di sekolah ini berkisar US$ 124.165 atau setara dengan 1.18 Miliyar Rupiah.

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
Institute Le Rosey

2. Middlesex School, AS

Sekolah ini terletak di kawasan Massachusetts, Amerika Serikat. Sekolah yang didirikan pada tahun 1901 ini menerima 375 siswa mulai dari kelas 9 sampai kelas 12. Dengan biaya sekolah yang wahhh, Middlesex menawarkan 29 jenis olahraga yang dapat diikuti oleh para siswa. Sekolah ini mempunyai 40 murid internasional dari 18 negara. Untuk biaya tahunan dan asrama dipatok seharga US$ 62.728 (569 Juta) sedangkan biaya tahunan untuk kelas reguler adalah US$ 50.210 atau setara dengan 477 Juta Rupiah.

Middlesex School

3. Lawrence Academy, AS

Sekolah yang terletak di kawasan Massachusetts, Amerika Serikat ini didirikan pada tahun 1793. Sekolah lawrence memiliki jumlah siswa sebanyak 400 orang yang berada di kelas 9 sampai 12. Dengan biaya yang menjulang tinggi, sekolah ini menyediakan pengalaman kegiatan pembelajaran yang tidak biasa, antara lain mempelajari kelelawar di hutan hujan Australia dan naik kereta anjing di Minnesota. Untuk biaya sekolah dan asrama, lawrance academy mematok biaya US$ 65.685 (624 Juta) sedangkan untuk siswa reguler berkisar US$ 50.544 (484 Juta).

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
Lawrence Academy

4. Collge Alpin International Beau Soleil, Swiss

Sekolah ini terletak di daerah Villars-sur-Ollon, Swiss, berdiri pada tahun 1910. Sekolah yang mempunyai pemandangan pegunungan Alpen juga memiliki lokasi strategis untuk tujuan ekspedisi, salah satunya adalah Madagaskar. Kampus Alpin International Beau Soleil mempunyai 180 murid yang berasal dari berbagai negara dan bangsa. Begitu banyak keragamannya, persentase kebangsaan murid yang terdapat di sekolah tersebut jumlahnya masing-masing tidak lebih dari 10%. Untuk biaya sekolah dan asrama, sekolah mematok biaya US$ 116.234 atau sekitar  1,1 Miliyar Rupiah.

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
Collge Alpin International Beau Soleil

5. Eton College, Inggris

Kampus yang berdiri pada 1440 ini terletak di daerah Windsor, Inggris. Eton College yang merupakan sekolah khusus pria memiliki 1.300 siswa yang berusia mulai dari 13 sampai 18 tahun. Murid-murid di sekolah ini dalam kegiatan belajarnya mempergunakan dua bahasa modern yaitu Bahasa Latin sebagai bahasa utama dan Bahasa Inggris. Sekolah ini mempunyai banyak sekali alumni orang penting dan tokoh-tokoh terkenal, termasuk didalamnya adalah keluarga Kerajaan, atlet Olimpiade dan menteri Inggris. Menurut kabar, lulusan dari sekolah ini memiliki peluang besar untuk diterima di perguruan tinggi favorite. Biaya sekolah di Eton College berkisar US$62,654 (595 Juta) termasuk didalamnya biaya asrama.

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
Eton College

6. The Hotchkiss School, AS

Sekolah yang didirikan pada tahun 1891 ini terletak di kawasan Connecticut, Amerika Serikat. Kampus di atas lahan sekitar 827 hektar, Sekolah Hotchkiss mempunyai 600 murid yang duduk di kelas 9 sampai 12. Dengan biaya sekolah yang tinggi, kampus ini menyediakan banyak fasilitas olahraga di antaranya adalah dua arena hoki, 15 lapangan tenis dan lapangan golf. Selain berasal dari negara sendiri, Amerika Serikat, siswa-siswa di sekolah ini juga banyak yang berasal dari 28 negara lainnya. Terdapat tujuh tingkat bahasa pengantar yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah ini yaitu dari bahasa Perancis, Latin, Cina, Spanyol, Yunani dan Rusia. Untuk biaya sekolah dan asrama, the hotchkiss School mematok biaya US$ 56.599 (538 Juta) sedangkan untuk siswa reguler berkisar US$ 48.122 (457 Juta).

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
Hotchkiss School

7. United World College Of South East Asia, Singapura

Sekolah yang didirikan pada 1971 ini terletak di daerah Dover, Singapura. Dengan jumlah 3.000 murid dari tingkat TK sampai kelas dua belas, sekolah tersebut memberikan berbagai jenis fasilitas yang mewah dan lengkap. Beberapa fasilitas tersebut diantaranya adalah enam lapangan voli, 20 lapangan bulu tangkis dan dua kolam renang seukuran olimpiade. Para siswanya sendiri berasal dari 39 negara. Kampus ini terkenal dengan sistem pendingin udaranya yang mempergunakan tenaga surya terbesar di dunia dan ramah lingkungan. Biaya tahunan dan asrama di sekolah ini berkisar US$60.378 (574 Juta) dan untuk siswa reguler sebesar 34.040 (324 Juta).

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
United World College Of South East Asia

8. The Lawrenceville School, AS

Sekolah Lawrenceville berdiri pada tahun 1810 dan terletak di daerah Lawrenceville, New Jersey. Sekolah ini mempunyai 800 siswa yang duduk di kelas 9 sampai 12. Kampus ini memiliki luas kurang lebih 700 hektar dengan jumlah bangunan utama sebanyak 34 buah. Sekolah ini mepunyai pembicara-pembicara yang terkenal, seperti penyanyi Jimmy Buffet sampai Fidel Castro, pemimpin kuba. Para muridnya juga mempunyai peluang yang besar untuk bisa masuk ke Ivy League College. Sedangkan 43 murid dari 3 angkatan kelulusan di sekolah ini berhasil diterima di Princeton. Untuk biaya tahunan dan asrama, lawrenceville mematok biaya US$63.649 (605 Juta) sedangkan untuk siswa regulernya adalah US$52.648 (500 Juta).

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
The Lawrecnceville School

9. Appleby College, Canada

Kampus yang didirikan pada 1911 ini terletak di daerah Ontario, Canada. Sekolah tersebut mempunyai 750 murid yang duduk di kelas 7 sampai 12. Appleby College menawarkan program pendidikan luar kelas yang tidak biasa seperti perjalanan dengan menggunakan perahu kuno sampai hidup di suatu gurun. Sekolah ini juga mempunyai 22 tim atletik. Untuk biaya tahunan dan asrama, dipatok US$ 67.277 (639 Juta) sedangkan untuk siswa reguler untuk tingkat 11-12 dipatok dengan biaya US$ 44.892 (427 Juta).

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
Appleby Collage

10. Riverdale Country School, Amerika Serikat

Sekolah yang didirikan pada tahun 1907 ini terletak di New York, AS. Kampus ini mempunyai luas daerah hingga 27 hektar, hal ini menjadikan sekolah tersebut terbesar di New York. Terdapat 1.000 murid yang duduk di tingkat pra-TK sampai kelas 12. Dilihat dari lulusannya, sekolah ini berhasil meluluskan alumni terkemuka seperti John F Kennedy and Robert F Kennedy. Untuk biaya tahunannya sendiri sekolah ini mematok US$ 52.413 (498 Juta).

Sekolah Termahal di Dunia, yang Nomor 1 dan 4 kebangetan!
Riverdale Country School




Pengelolaan kelas dalam pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kemajuan suatu sekolah. Sekolah merupakan organiasi kerja yang di dalamnya terdiri atas beberapa kelas. Setiap kelas yang berdiri merupakan sub sistem dari sebuah sekolah yang berperan sebagai total sistem. Pengembangan suatu sekolah sebagai satu keasatuan organisasi dan total sistem sangat dipengaruhi oleh pengelolaan kelas.

Dalam hal ini, guru kelas serta wali kelas memiliki peranan penting dalam hal pengelolaan kelas, mereka menjadi pemimpin sekaligus yang bertanggung jawab dalam memajukan dan mengembangkan kelas. Pengembangan serta pengelolaan kelas yang baik akan berdampak positif terhadap kemajuan suatu sekolah secara keseluruhan. Setiap murid dan guru yang merupakan unsur penggerak aktivitas serta kegiatan di kelas tentunya harus dioptimalkan. Ini akan menjadi suplemen pendukung agar kesatuan setiap kelas menjadi lebih dinamis yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sekolah.

Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran

Dalam pengelolaan kelas setidaknya ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan diantaranya kurikulum, bangunan dan sarana, guru, murid dan dinamika kelas. Keenam faktor ini bersifat terikat dan tidak bisa terpisahkan, jika salah satunya hilang maka pengelolaan kelas akan menjadi tidak maksimal.

Kurikulum

Sekolah yang didalamnya terdapat kelas-kelas untuk belajar, tidak sekedar dijadikan oleh siswa untuk meningkatkan kualitas intelektualnya saja. Ada hal lain yang juga perlu ditingkatkan dan itu adalah kualitas kepribadian. Dalam hal ini kurikulum menjadi aktor utamanya. Untuk setiap jenjang dan jenis sekolah dibutuhkan kurikulum yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakat yang sekarang sudah sangat kompleks dalam perkembangannya. Kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah teramat sangat besar efeknya terhadap kegiatan serta aktivitas kelas dalam menciptakan proses belajar yang berdaya guna dalam pembentukan kepribadian siswa. Dengan kata lain, kegiatan serta aktivitas suatu kelas sangat erat kaitannya dengan kurikulum yang diaplikasikan di sekolah. Sebuah kelas dapat mencukupi kebutuhan dari masyarakat apabila kurikulum yang diaplikasi oleh sekolah disusun sesuai dengan dinamika masyarakat.

Sebuah sekolah yang kurikulumnya disusun secara tradisional akan menyebabkan aktivitas serta kegiatan kelas berlangsung secara diam/statis. Kurikulum tradisional di sini dimaksudkan sebagai sejumlah materi kebudayaan dan pengetahuan masa lalu yang harus siswa kuasai untuk memperoleh tingkat tertentu, yang dinyatakan dengan sebuah ketentuan pemberian izasah dan kenaikan kelas kepada murid bersangkutan. Kurikulum seperti ini dicirikan dengan mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang pada umunya bersifat intelektualistis.

Sekolah yang menerapkan kurikulum modern akan mampu menyelenggarakan kegiatan kelas yang lebih dinamis. Kurikulum jenis ini diartikan sebagai semua kegiatan yang memiliki pengaruh terhadap pembentukan pribadi murid, baik yang berlansung didalam sekolah ataupun diluar sekolah.

Kurikulum yang dijelaskan di atas, nampaknya kurang serasi dengan kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki pandangan hidup Pancasila. Di satu sisi kurikulum tradisional yang berpusat ke guru akan menimbulkan sikap otoriter dan akhirnya mematikan kreatifitas dan inisiatif siswa. Kurikulum jenis ini tidak dapat meningkatkan pembentukan pribadi siswa berdasarkan bakat, minat dan kemampuan. Di sisi lain kurikulum modern yang lebih menekankan kepada perkembangan diri individu secara maksimal akan menampkan suatu kebebasan atas dasar demokrasi liberal sehingga tidak mungkin diselenggarakan yang namanya keefektifan kegiatan belajar secara klasikal dalam rangka pengabdian sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah SWT.

Oleh sebab itu perlu adanya usaha untuk mengintegrasikan kedua jenis kurikulum tersebut ke dalam kehidupan lembaga pendidikan formal yang ada di Indonesia agar selaras dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum mesti disusun sebagai suatu pengalaman edukatif yang menjadi tanggungjawab pihak sekolah dalam rangka membantu siswa-siswa menggapai tujuan pendidikannya, yang diselenggarakan secara sistematik, berencana, dan terorganisir. Sekolah yang dirancang serta disusun dengan jenis kurikulum seperti ini, memungkinkan aktifitas kelas tidak hanya dipusatkan di penyampaian sejumlah materi pengetahuan/pelajaran yang bersifat intelektual, tetapi juga memperhatikan yang namanya aspek pembentukan pribadi, baik sebagai makhluk bermoral maupun sebagai makhluk sosial.

Bangunan & Ruangan

Sebuah perencanaan dalam rangka membangun sebuah gedung untuk sekolah harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi dikarenakan kurikulum yang sewaktu-waktu bisa berubah sedangkan ruangan bersifat tetap/permanen, maka dibutuhkan kreatifitas dalam memanage pendayagunaan gedung/ruang terdsedia.

Sekolah yang menerapkan kurikulum tradisional dalam pengaturan ruangannya bersifat sangat sederhana karena aktifitas pembelajaran diselenggarakan di kelas yang tetap untuk sejumlah siswa yang tingkatannya sama. Bagi sekolah yang menerapkan kurikulum modern, ruang kelas diatur sedemikian rupa yang didasarkan pada jenis kegiatan serta program-program yang telah dikelompokkan secara integrated. Sedangkan bagi sekolah yang menerapkan kurikulum gabungan, umumnya ruang kelas masih diatur berdasarkan keperluan kelompok siswa sebagai satu kesatuan menurut pengelompokan dan jenjang kelas secara tetap.

Berdasarkan ulasan di atas jelas bahwa sekolah yang menerapkan kurikulum kurikulum gabungan dan kurikulum tradisional, banyak kelas dipengaruhi oleh penerimaan murid dan jumlah murid yang dimiliki. Oleh sebab itu dalam perencanaan penambahan ruang kelas dan pembangunan gedung, diperlukan yang namanya catatan kependudukan dan memperkirakan juga berapa banyak yang sudah terserap oleh sekolah lain di wilayah tertentu.

Untuk membangun sekolah dibutuhkan perencanaan yang layak (fleksibel) sebagai hasil survey yang dilakukan secara teliti terutama untuk mendapatkan lokasi yang baik dan tepat. Penelitian itu selain berkenaan dengan aspek kependudukan harus dilakukan juga terhadap kondisi tanah, situasi lingkungan dan pendapatan masyarakat

Apabila gedung sekolah telah berdiri maka selanjutnya diperlukan sarana pembelajaran yang bisa menunjang  keefektifan program sekolah. Bagi sekolah yang menerapkan kurikulum kurikulum gabungan dan tradisional, seminimal-minimalnya diperlukan sejumlah alat peraga sedangkan bagi sekolah yang menerapkan kurikulum modern diperlukan sarana yang lebih banyak lagi dan tentunya disesuaikan dengan program-program yang menjadi tanggung jawabnya. 

Guru

Program kelas tidak akan memberikan arti apa-apa apabila tidak diwujudkan menjadi suatu bentuk  kegiatan. Oleh karena itu peranan guru teramat sangat esensial dan menentukan karena posisinya sebagai pemimpin diantara siswa-siswa suatu kelas. Dalam arti sempit guru yang memiliki kewajiban dalam mewujudkan program kelas adalah orang yang pekerjaannya mengajar dan memberikan pengajaran di kelas. Dalam arti luas guru memiliki arti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan yang ikut serta bertanggung-jawab dalam mensupport dan membantu para siswa dalam mencapai kedewasaan masing-masing. Guru pada pengertian terakhir bukan hanya orang yang berdiri di depan kelas dan menjelaskan materi saja, tetapi adalah salah satu anggota masyarakat yang mesti ikut berperan aktif, berjiwa bebas dan kreatif dalam memberikan arahan terhadap perkembangan anak didiknya.

Setiap guru mesti faham akan fungsinya sebagai pendidik karena teramat sangat besar efek dan pengaruhnya terhadap  cara bertindak dalam pekerjaan sehari-hari dik sekolah. Pemahamannya akan kompetensi guru akan menjadi dasar serta pola kegiatannya dalam menjalankan profesi sebagai seorang pendidik. Kompetensi yang dimaksud mencakup kompetensi profesi, kompetensi pribadi dan kompetensi kemasyarakatan.

Dalam menjalankan kompetensi, ada  beberapa yang harus difahami oleh para pendidik dan didalamnya berkenaan dengan kemampuan dasar teknis edukatif dan administrasi.

Kemampuan dasar teknis edukatif dan administrasi :
  1. Penguasaan Bahan
  2. Pengelolaan Program Belajar Mengajar
  3. Mengelola Kelas
  4. Penggunaan Macam-Macam Media Pembelajaran
  5. Mampu Mengelola Interaksi Belajar Mengajar
  6. Memiliki Kemampuan Menilai Hasil Belajar Secara Obyektif
  7. Memahami fungsi Bimbingan Konseling
Setiap guru yang bertugas sebagai pendidik profesional ikut bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan pendidikan secara efisien dan efektif. Oleh sebab itu pendidik mesti ikut dan menentukan kebijakan kependidikan di sekolah.

Siswa

Murid adalah potensi kelas yang mesti dimanfaatkan pendidik dalam rangka  mewujudkan proses pembelajaran yang efektif. Murid adalah siswa-siswa yang tengah berkembang dan tumbuh baik itu secara fisik ataupun psikologis dalam mencapai suatu tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal, yaitu sekolah.

Murid sebagai bagian kelas mempunyai perasaan kebersamaan yang teramat  sangat penting maknanya terhadap terciptanya kondisi kelas yang dinamis. Setiap siswa mesti mempunyai perasaan diterima terhadap kelasnya sehingga mampu ikut serta dalam kegiatan pembelajaran kelas.
 
Kelas adalah unit tersendiri yang dalam pengelolaannya secara optimal mesti dilakukan dengan mengikutsertakan peran aktif siswa. Pengelolaan kelas yang baik dan berhasil akan memunculkan kebanggaan kelas dan meningkatkan rasa solidaritas serta keinginan untuk bisa ikut berperan aktif di kalangan siswa di kelas tersebut. 

Dinamika Kelas

Kelas merupakan kelompok sosial dinamis yang mesti digunakan oleh wali/guru kelas untuk kepentingan siswa dalam pembelajarannya. Dinamika kelas pada hakikatnya berarti kondisi suatu kelas yang meliputi suatu dorongan serta sokongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui inisiatif dan kreatifitas siswa sebagai sebuah kelompok.

Dinamika kelas sangat dipengaruhi oleh cara guru kelas dalam mengaplikasikan kepemimpinan pendidikan dan administrasi pendidikan serta dalam memanfaatkan pendekatan pengelolaan kelas, penerapan kegiatan itu antara lain sebagai berikut.

a. Kegiatan Administratif Management

Pengelolaan kelas membutuhkan suatu tindakan pengorganisasian, perencanaan, pengarahan, komunikasi, koordinasi dan kontrol sebagai runtuyan kegiatan management admnistratif. 

b. Kegiatan Operatif Management Kelas

Kegiatan managemen administratif kelas mesti disokong dengan suatu kegiatan managemen operatif sehingga semua program kelas berjalan efektif untuk pencapaian tujuan. Kegiatan management operatif itu sendiri meliputi:
  • Tata Usaha
  • Kegiatan Pembekalan Kelas
  • Kegiatan Keuangan Kelas
  • Kegiatan Pembinaan Personal
  • Humas Kelas

 c. Kepemimpinan Guru Kelas

Dinamika kelas dipengaruhi langsung oleh sebuah kepemimpinan guru, oleh karenanya kepemimpinan memiliki arti sebagai suatu proses membimbing, mengarahkan perasaan atau tindakan serta tingkah laku orang lain.

Tiga bentuk kepemimpinan yang mungkin dapat diwujudkan guru dalam usaha mennjalankan personal di sebuah lingkungan kelas adalah sebagai berikut:
  • Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat otoriter. 
  • Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat laissez faire. 
  • Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat demokratif.

d. Disiplin Kelas

Disiplin kelas adalah unsur yang sangat penting dalam sebuah dinamika kelas, disiplin kelas memiliki arti 'suatu usaha untuk mencegah pelanggaran terhadap suatu ketentuan yang sudah disepakati bersama dalam menjalankan kegiatan di kelas, sehingga pemberian hukuman ke seseorang/sekelompok orang dapat dihindari.

e. Beberapa Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

Seorang guru mesti mampu menetapkan suatu pilihan yang baik dan tepat dalam menjalankan pendekatan untuk menciptakan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien. Untuk lebih memperjelas permasalahan pendekatan yang nantinya akan dipergunakan itu, di bawah akan diketengahkan beberapa alternatif yang dapat dipilih.
  • Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behaviorisme) 
  • Pendekatan berdasarkan suasana emosi dan hubungan sosial (sosio emosional climate approach) 
  • Pendekatan berdasarkan proses kelompok (group process approach) 
  • Pendekatan electis (electic approach)
Siang hari ada ratusan lalat yang tengah berpesta pora di sebuah tempat sampah di belakang sebuah rumah. Salah seorang pemilik rumah itu nampak berjalan terburu-buru untuk keluar rumah dan dia lupa tidak menutup pintu rumah. Tak sengaja seekor lalat dari ratusan kerumunan yang sedang berpesta itu melihatnya, tak pelak ia pun langsung memanfaatkan kesempatan itu, lalu ia masuk ke rumah lewat pintu yang terbuka dan segera menuju ke meja makan. 



Si lalat berkata di dalam hati, “Aku bosan makan dari tempat sampah terus, sekali-sekali makan yang enak - enak lah” sembari menyantap hidangan yang terdapat di meja tersebut. Tak lama setelah itu si lalat pun akhirnya kenyang, dia memutuskan untuk keluar dari rumah secepatnya sebelum si pemilik rumah meyadari keberadaannya. Namun sayang, pintu sudah terkunci kesempatan si lalat untuk keluar rumah menjadi hilang.
 
Sekarang sang lalat hanya bisa memandangi kawan-kawannya dari balik jendela kaca sembari terus berjuang sekuat tenaga untuk bisa keluar dari rumah tersebut. Tanpa kenal lelah si lalat malang terus menabrak-nabrakan tubuhnya ke jendela kaca untuk bisa keluar dari rumah, tapi sayang, hasilnya nihil, dia tetap tidak bisa keluar dari rumah.

Tak terasa sore telah menjelang, sang lalat telah tersungkur di sebuah lantai, ia nampak kelelahan dan sangat frustasi karena ia terus-terusan menabrak-nabrakan tubuhnya ke jendela rumah. Tak lama setelah itu, datang sekumpulan semut yang tengah mencari makan. Tanpa adanya perlawanan dari si lalat, semut-semut tersebut dengan mudah berhasil menaklukan sang lalat. Kumpulan semut itu kemudian menggotong sang lalat ke tempat mereka. 

Di perjalanan salah satu dari kumpulan semut pekerja berbicara ke semut prajurit, “Kenapa si lalat bisa sekarat seperti ini ya?” si semut prajurit pun menjawab “Sebenarnya ia sudah bekerja keras untuk keluar dari rumah ini”. Si semut pekerja bertanya lagi “Bukannya ia sudah bekerja keras, tapi ko dia tidak bisa keluar?” si semut prajurit menjawabnya “Ya harusnya memang seperti itu, tapi yang menjadi permasalahannya adalah ia hanya melakukan sesuatu yang sama dan dilakukan secara terus menerus. Si lalat terus - terusan menabrakan tubuhnya ke kaca, seandainya saja ia terbang sedikit ke bagian atas. Di atas jendela kaca tersebut kan ada fentilasi, kenapa ia tidak keluar dari sana saja”. 

Nah pesan moral dari kisah ini, perisis seperti yang dikatakan Albert Einstein “Jangan mengharapkan sesuatu yang berbeda jika kita melakukannya dengan cara yang sama”. Memang tidak bisa kita pungikiri lagi sesuatu bisa saja berhasil dengan satu cara, contohnya batu yang bisa berlubang dan hancur jika terus menerus di tetesi oleh air. Tapi yang menjadi permasalahnya adalah mau berapa lama kita bertahan? Bagaimana jadinya jika kita melakukan dengan sesuatu yang berbeda? Tidak lagi dengan sebuah tetesan air akan tapi menggantikannya dengan hamtaman palu atau alat sejenisinya, tentunya batu akan lebih cepat hancur bukan?

Begitupun kita sebagai seorang guru, bisa saja kita berhasil dengan terus - terusan mengaplikasikan metode konvensional dalam pembelajaran, tapi bagaimana jika pembelajaran dibarengi juga dengan metode pembelajaran modern?  Bagaimana jadinya jika di dalam pembelajaran disediakan media - media pembelajaran terbarukan? Pasti akan lebih efektif dan efisien bukan?
Fatma Susanti, SPd namanya, parasnya rupawan disertai pemikirannya yang brilian. Guru muda ini merupakan seorang pengajar di salah satu Sekolah Menengah Atas di Aceh. Saat ini dia telah berhasil mencuri perhatian para netizen. Fatma dipuji sebagai seorang guru yang  membuat soal ujian dengan sangat cerdas dan kreatif.


 Berdasarkan media lokal setempat, setidaknya ada 4 butir soal yang diberikan Fatma ke dalam ujian semester Senin kemarin (7/12/2015). Salah satu bentuk soalnya adalah sebagai berikut,

Saat ini kerukunan sesama agama maupun yang berbeda agama menjadi permasalahan yang krusial di Indonesia. Mari kita berkaca pada Aceh. Apakah menurut Anda, syariat Islam dalam praktiknya oleh pemerintah dan masyarakat menjamin kerukunan dan kemaslahatan hidup bagi warga Aceh? Berikan komentar kritis Anda.


Soal tersebut akhirnya mendapat sorotan dari berbgai pihak. Direktur ICAIOS, Saiful Mahdi, SSi, MSc, PhD, pada halaman Facebooknya ikut menuliskan komentar berkaitan dengan soal ujian tersebut. Menurutnya, itu adalah soal yang berkualitas karena menuntut siswa untuk berfikir tingkat tinggi. Soal seperti ini menguji kemampuan sintesis, analisis dan evaluasi.



"Mahasiswa saja jarang bisa berpikir seperti itu karena memang tidak dilatih. Apa yang dilakukan oleh Fatma Susanti ini patut menjadi contoh bagi pendidik lain dalam membina generasi bangsa," ujarnya dilansir dari media setempat.

Setelah soal ulangan dipajang di media sosial Facebook, soal-soal sang guru mendapat banyak sekali komentar positif dari netizen. Salah seorang netizen bernama Santiara Dewi, menuliskan komentar seperti ini. "Semoga menjadi inspirasi bagi para pengajar di negeri ini. Bahwa mengajar juga membutuhkan nalar, sehingga kami para pelajar terbiasa menganalisis dan memecahkan masalah dengan baik .. Semangat Bu Santi.. !!"

Jika kita lihat dari bentuk soalnya memang nampak soal yang dibuat oleh Fatma bukanlah soal yang dibuat sembarangan, perlu kecerdasan serta kekreatifan dari sang guru dalam membuatnya.

Nah yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi guru kreatif selanjutnya?

Apakah anda?

Dikisahkan ada seorang guru muda di suatu daerah terpencil yang terkenal sangat tempramen dan emosian, sedikit saja muridnya melakukan sebuah kekeliruan maka sang guru pasti akan memakinya habis - habisan, entah itu karena masalah sepele atau juga karena masalah yang cukup besar. Bahkan suatu ketika pernah seorang murid hanya karena tidak mengerjakan PR tepat waktu sang guru langsung memaki - makinya di hadapan para murid dengan ucapan - ucapan yang tidak pantas yang tentu membuat si siswa tersayat hatinya dan sedih dengan ucapan gurunya tersebut.
Renungan untuk Para Guru Galak, Kisah Sebuah Paku

Namun demikian, guru tetaplah guru, seorang manusia yang masih memiliki hati nurani. Sang guru setiap melakukan tindakan tersebut pasti muncul perasaan menyesal dan merasa bersalah telah melakukan itu. Tapi disisi lain dia memang tidak mampu menahan emosi serta kekesalannya jika melihat ada sesuatu didepannya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sekecil apapun itu, jika tidak sesuai dengan harapannya maka rasa kesal akan muncul dari dalam diri si guru.

Menyadari keburukan itu, sang guru pun mulai mencari cara agar dirinya tidak membiasakan berbuat seperti demikian, karena dia tahu sendiri perbuatan tersebut adalah sesuatu yang tidak bagus. Sampai pada akhirnya sang guru memiliki ide untuk menjumpai seseorang yang menurutnya dapat memberikan sebuah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dideranya. Dan orang tersebut tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya sendiri.

Ketika dia sudah berjumpa dengan sahabatnya, sang guru pun mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Sang sahabat dengan sabar mendengarkan keluhan - keluhan yang diungkapkan oleh teman dekatnya itu.

Di pembicaraannya ini sang guru menceritakan bahwa dirinya tidak bisa menahan emosi jika sekiranya ada murid yang melakukan kesalahan, baik itu kecil maupun besar. Tak pelak, hal tersebut membuatnya selalu merasa bersalah dan ingin segera menghentikan tabiat buruk tersebut. Namun demikian, meskipun keinginan kuat untuk memperbaiki diri sudah tertanam tapi ketika dia dihadapkan dengan permasalahan yang sama dia merasakan ketidakmampuan untuk menahan diri dan ingin sekali meluapkan kemarahan kepada anak bersangkutan. Sampai pada akhirnya dia pun kembali memarah - marahi si anak.

Selesai mendengarkan keluahan - keluhan temannya, sang sahabat pun mulai angkat bicara, dia menyarankan temannya ini untuk mempersiapkan sebuah paku di rumahnya. Ketika dia marah dan sudah teramat sangat meluap - luap, cobalah meluapkan segala bentuk emosi dan kekesalannya dengan menancapkan sebuah paku sedalam-dalamnya di dinding rumahnya. Jika dia kesal terhadap satu anak, tancapkan satu paku pada dinding rumahnya, jika dua anak  berarti dua paku yang harus di tancapkan dan seterusnya. Mendengar saran sahabatnya ini sang guru pun mengiyakannya dan akan mencoba untuk melaksanakan semua saran - saran tersebut.

Waktu terus berjalan, tak terasa sudah enam bulan lamanya terhitung semenjak pembicaraan antara kedua sahabat ini. Selama hampir enam bulan sang guru sudah melaksanakan semua saran teman dekatnya. Dan dari apa yang telah dilakukannya, dia merasakan sebuah perubahan besar dari dalam dirinya, sekarang ia sudah mampu menahan rasa marah serta emosi tanpa harus menancapkan paku di dinding rumahnya.

Melihat perbuahan besar ini, sang guru pun kembali menemui sahabatnya dan menceritakan apa yang telah dirasakannya. Dia menceritakan bahwa dirinya sudah mampu menahan diri dan tidak marah - marah lagi ke muridnya. Ucapan tersebut tentu membuat sang sahabat ikut bahagia dan ia tersenyum senang dengan perubahan tersebut. Namun demikian, sang sahabat nampaknya belum puas dengan apa yang telah dilakukan oleh temannya, ia memberikan sebuah aba - aba bahwa apa yang dilakukannya belum selesai, masih ada satu hal lagi yang harus dilakukan oleh sang guru, yaitu mencabut semua paku yang tertancap pada dinding rumahnya.

Untuk yang satu ini sang guru sedikit menawar dan mengatakan bahwa ia akan melakukannya ketika punya waktu saja karena saat ini ia sedikit kurang semangat untuk mencabut  paku - paku yang tertancap di dinding rumahnya. Mendengar ucapan tersebut sang sahabat langsung menghentak, dia sedikit memaksa untuk segera mencabut paku - paku tersebut saat ini juga dan jika sudah selesai dia meminta untuk segera diberi tahu. Melihat hal tersebut, sang guru tentu tidak bisa menolak dan akhirnya dia pun melakukan apa yang diminta sahabatnya tersebut.

Keesokan harinya sang guru kembali menemui sahabatnya dan memberi tahu bahwa dirinya telah mencabut semua paku di dinding rumahnya. Ia juga bercerita bahwa pada saat mencabutnya ia merasakan "kesulitan" dan harus "berjuang dengan keras".

Mendengar ucapan tersebut sang sahabat mengiyakannya.

"Paku sulit dicabut diibaratkan seperti sulitnya mencabut kembali efek negatif dari perkataan - perkataan yang sudah kita hempaskan kepada siswa kita. Perkataan tersebut setidaknya sudah sangat cukup untuk menghancurkan masa depan dan kepercayaan diri. Dan untuk memperbaiki hati siswa seperti ini maka harus ada kerja keras dari guru bersangkutan untuk memperbaikinya"

Kalimat diatas menyadarkan hati sang guru. Ia baru sadar, ternyata masih ada PR yang masih harus diselesaikan yaitu mengembalikan hati siswa yang telah tersakiti oleh ucapan - ucapannya dahulu. Dan mulai sejak itu sang guru pun mulai memperbaiki diri dan menjalin hubungan baik dengan siswa - siswanya.
Sosok Nabi Muhammad SAW sebagai manusia paling mulia adalah contoh teladan paling baik (uswatun hasanah) dalam berbagai sisi dan bidang kehidupan. Semua akhlak, pribadi dan kebiasaan beliau patut dicontoh dan mengandung kebaikan. Setiap sisi kehidupannya adalah teladan. Sosok yang semestinya digugu dan ditiru tidak saja oleh umat Islam karena beliau diutus untuk seluruh alam. Tak terkecuali bagi seorang guru.

 Setiap nabi adalah guru bagi umatnya. Bagaimana nabi mendidik keluarga, sahabat dan umatnya secara umum harusnya dicontoh oleh setiap guru. Jika kita mau menelisik lebih dalam liku-liku kehidupan Nabi Muhammad SAW, maka kita akan menemukan begitu banyak panduan, pedoman dan contoh yang diberikan Rasul dalam mengajar dan mendidik. Sangat disayangkan jika dilewatkan oleh guru yang merupakan estafet pelanjut amanah Nabi sebagai pendidik umat. Mendidik anak-anak di sekolah adalah mendidik umat penerus generasi selanjutnya.

Penulis mencoba menguraikan beberapa hal yang patut untuk dipelajari oleh guru dari sosok Nabi Muhammad SAW.
 
Pertama, Nabi adalah teladan. Nabi mengajarkan umatnya dengan contoh dan teladan. Saat mengajarkan suatu hal maka Nabi yang pertama kali melakukannya. Saat umat Islam sibuk membuat parit untuk menghadang serbuan kaum kafir dalam Perang Khandaq misalnya, Nabi tak hanya memberikan instruksi. Tetapi, sang Nabi turun langsung menggali parit bahkan memecahkan batu besar. Guru adalah role model bagi muridnya-muridnya. Guru yang baik adalah guru yang mengajak bukan menyuruh. Mengatakan “mari” pada murid-muridnya bukan mengatakan “ayo”. Contoh kecil, guru meminta murid membuang sampah pada tempatnya tapi guru sendiri membuang sampah sembarangan. Bahkan guru enggan untuk sekedar memungut sampah yang tergeletak di halaman atau teras sekolah. Guru lebih sering menjadi guru NATO; No Action Talk Only. Hanya bisa menyuruh tapi ia sendiri tak mau berbuat dan memberi contoh. Padahal, jika sedikit saja guru mau berbuat dan mengajak muridnya ikut serta maka penanaman nilai-nilai karakter akan lebih mudah tertanamkan. Nilai-nilai itu akan lebih mudah tertanam saat murid melihat contoh daripada mendengar instruksi.

Contoh lain, guru mengajarkan murid untuk disiplin tapi guru sendiri tak disiplin. Guru jarang masuk untuk mengajar, jika datang pun selalu terlambat. Tak ada contoh, nihil keteladanan. Yang lebih lucu, jika murid yang terlambat murid dihukum, namun jika guru yang terlambat guru merasa tak perlu untuk dihukum. Minimal menghukum diri dengan tak mengulangi lagi kesalahan yang sama.

Kedua, Nabi adalah pribadi yang tak henti-hentinya untuk belajar. Selain dari wahyu, Nabi juga mempelajari ilmu-ilmu yang akan mendukung tugas kenabian dan kerasulannya. Guru yang baik adalah guru pembelajar. Guru yang tak henti untuk belajar. Jika guru sudah tak mau belajar, maka ia akan menjadi guru yang ketinggalan informasi dan tak update dalam segala hal.

Akibatnya, kita akan menemukan banyak guru yang masih menggunakan style lama dalam mengajar. Tak mau belajar hal-hal baru dan apatis soal perkembangan terbaru soal profesinya. Untuk media ajar misalnya, dari sejak pertama kali bertugas, tak jarang guru hanya bermodalkan kapur tulis dan papan hitam. Tak mau beranjak ke media ajar yang lebih menarik dan menghibur buat murid.

Ketiga. Nabi mengajar dengan cerita. Nabi banyak menceritakan kisah-kisah umat terdahulu untuk menjadi contoh bagi umatnya. Baik contoh umat-umat yang takwa maupun yang durhaka. William Arthur Ward, seorang penulis Amerika pernah berkata, “Guru biasa, memberitahu; guru yang baik menjelaskan; guru yang superior menunjukkan; dan guru yang hebat menginspirasi.” Guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan bahkan menjadi inspirasi bagi murid-muridnya. Salah satu cara menebar inspirasi adalah lewat cerita dan kisah. Jika sang guru tak punya kisah pribadi yang kira-kira bisa menginspirasi, maka guru bisa menjadikan kisah orang-orang sukses sebagai contoh dan penyemangat buat anak-anak.

Penulis teringat dengan kisah Muhammad al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel. Pribadi penakluknya terbentuk karena sejak kecil beliau dinina-bobo kan dengan kisah-kisah dan cerita-cerita kepahlawanan oleh gurunya. Hal itulah yang menginspirasi dan mampu memotivasinya untuk berjuang sepenuh hati dan jiwa mempersiapkan diri sehingga ia mampu memimpin sebuah pasukan menaklukkan Kota Konstantinopel. Bahkan, sejarah mencatat ia masih berumur 21 tahun saat penaklukan itu. Usia yang masih sangat muda.

Keempat, Nabi mengajar dengan dialog. Jika kita telisik kisah nabi akan kita temukan episode dimana seorang sahabat mengajukan pertanyaan kepada Nabi dan dijawab dengan pertanyaan pula. Artinya, sahabat yang bertanya diminta untuk berfikir dan tak langsung diberikan jawaban atas pertanyaannya. Guru juga semestinya melakukan hal yang sama dalam mengajar.

Guru harus melatih murid untuk berfikir dan menganalisa. Tentu dengan memperhatikan tingkat kemampuan berfikir murid. Murid tidak disuapi begitu saja tetapi diberikan kesempatan berfikir dan mencari solusi. Karena, hal yang harus selalu diingat oleh guru yaitu mengajar bukan mengisi gelas kosong tapi menyiram tanaman. Potensi sudah ada pada tiap murid. Guru hanya perlu merangsang untuk keluarnya potensi-potensi itu dan mengembangkannya.

Kelima, Nabi mengajar dengan penggambaran. Ada satu cerita ketika Rasul menjelaskan tentang Islam beliau membuat garis lurus dan membuat garis yang tegak lurus memotong garis yang pertama. Beliau menjelaskan bahwa garis lurus utama adalah Islam yang lurus sedangkan garis yang memotong garis utama adalah jalan-jalan kesesatan yang buntu. Di lain kesempatan, Rasul membuat sebuah garis lurus di atas pasir. Setelah, itu beliau membuat sebuah persegi yang memotong salah satu ujung garis lurus itu. Sehingga setengah garis berada dalam kotak sedangkan setengahnya lagi berada di luar kotak. Beliau menjelaskan bahwa garis lurus adalah cita-cita dan keinginan manusia sedangkan kotak persegi adalah ajal. Dengan garis-garis itu beliau menjelaskan bahwa cita-cita dan keinginan kita dibatasi oleh ajal.

Apa makna tersirat dari kisah Rasul tersebut? Ya. Tentang visualisasi. Guru, terutama yang mengajar di tingkat dasar semestinya memahami bahwa ditinjau dari psikologi perkembangan, tahap berfikir peserta didik pada tingkat dasar (terutama SD) masih berada dalam tahap operasional kongkrit dimana murid masih sulit untuk memahami hal-hal yang abstrak.

Penjelasan tentang suatu hal harus menggunakan hal-hal yang visible dan kongkrit. Contoh sederhana, saat mengajarkan materi penjumlahan dalam pelajaran matematika maka guru harus menghadirkan benda nyata yang akan dijumlahkan. Bukan langsung kepada penjelasan menggunakan angka yang cenderung masih bersifat abstrak.

Disinilah perlunya penggunaan alat peraga dalam pengajaran. Mengutip hasil penelitian Dr. Venon Magnesen dari Texas University seperti diungkap Munif Chatib (2012), dengan modalitas visual otak lebih cepat menangkap informasi dibanding hanya dengan mendengarkan.

Begitu banyak hal yang bisa diteladani dari seorang Nabi Muhammad SAW. Tak cukup ruang untuk membahas semuanya dalam tulisan ini. Hanya jika guru mau belajar maka akan mampu memetik hikmah dan pelajaran dari pribadi sang Nabi yang menakjubkan. Guru adalah pelanjut tugas Nabi sebagai pendidik umat maka sudah semestinya guru banyak belajar dari cara mendidik dan mengajar Nabi.

Bagaimanakah sistem pendidikan di Jepang? Apakah persamaan dan perbedaannya dengan sistem pendidikan di Indonesia?

Penjenjangan* dan durasi* pendidikan formal antara Jepang dan Indonesia sama, sekolah dasar di Jepang 6 tahun, smp 3 tahun, sma 3 tahun dan universitas 4 tahun, total 16 tahun. Selanjutnya pun sama, master (s2) dua tahun dan doktor (s3) tiga tahun. Penjenjangan dan durasi pendidikan formal antara Jepang dan Indonesia sama, tetapi kenapa ‘hasil’nya berbeda? Jepang jauh lebih ‘maju’ daripada Indonesia, dalam teknologi, budaya dan juga sosial.

Jika penjenjangan dan durasi sama, tetapi hasilnya beda, dapat diduga bahwa kemajuan tersebut tidak dipengaruhi oleh penjenjangan dan durasi secara langsung, tetapi dipengaruhi oleh faktor lain. Dugaan penulis, faktor yang berpengaruh adalah substansi dan penularan (delivery), baik yang dilaksanakan melalui pendidikan formal (di sekolah) atau pendidikan non-formal (di luar sekolah).

Substansi Pengetahuan

Substansi terkait dengan materi keilmuan, dapat berupa pengetahuan deskriptif (know-what), pengetahuan prosedural (know-how), dan pengetahuan tasit (tacit-knowledge). Ada apa, di mana, kapan terjadi, siapa pelakunya dan lain-lain yang bersifat hafalan, termasuk dalam pengetahuan deskriptif. Jika tidak tahu, ya tidak tahu. Tetapi, sekali diberitahu akan tahu, dan sekali tahu cukup. Pengetahuan yang seperti ini disebut pengetahuan deskriptif.
Bagaimana cara mengerjakannya, lebih efektif mana cara yang ini dibanding dengan yang itu, atau pengetahuan lain yang terkait dengan langkah-kerja, tahapan dalam melakukan sesuatu, apa yang harus dikerjakan duluan dan apa yang harus dikerjakan kemudian, mana sebab dan mana akibat, termasuk dalam pengetahuan prosedural. Dibandingkan dengan pengetahuan deskriptif, pengetahuan prosedural mungkin lebih membutuhkan logika dan kemampuan penalaran (kemampuan reasoning, melihat hubungan sebab akibat antara satu hal dengan hal yang lain). Pengetahuan prosedural lebih mudah dipahami melalui learning by doing, dibandingkan dengan learning by listening.
Pengetahuan yang sulit dipahami jika disampaikan secara lisan ataupun tertulis, dan hanya dapat dipahami apabila dialami dan dirasakan langsung, disebut pengetahuan tasit. Kenikmatan yang dirasakan saat bersentuhan dengan lawan-jenis, termasuk dalam ‘pengetahuan’ tasit. Kedisiplinan dan tanggung-jawab dalam bekerja, mungkin ‘sebagian besar’ termasuk dalam pengetahuan tasit, yang tidak akan dipahami jika tidak melihat ‘contoh nyata’ yang dilakukan oleh orang lain.

Penularan Pengetahuan

Penularan pengetahuan deskriptif, prosedural dan tasit sangat tergantung pada kualitas ‘guru’ (formal di sekolah dan non-formal di rumah dan masyarakat). Semakin banyak pengetahuan deskriptif, prosedural dan tasit yang dimiliki oleh guru semakin banyak pengetahuan yang akan diserap oleh ‘murid’. Terkait dengan kualitas guru di dunia pendidikan, tingkatan tertinggi yang menjadi indikator ‘kualitas’ guru adalah gelar profesor. Ke-profesor-an, merupakan penanda kompetensi dalam pengembangan dan akumulasi pengetahuan, serta kedalaman dan akurasi dari pengetahuan yang dimiliki.
Yang membedakan universitas di Jepang dan universitas di Indonesia: sebagian besar guru (dosen) di universitas di Jepang adalah profesor dan sebagian kecil dari dosen di universitas di Indonesia bergelar profesor. Kuliah di tempat yang dosen-dosennya profesor dan kuliah di tempat yang dosen-dosennya bukan profesor, hasilnya akan berbeda. Jika kuliah di kampus yang semua dosennya profesor, kemungkinan untuk ‘maju’ akan lebih cepat, daripada kuliah di tempat yang tidak ada profesornya.
Salah satu daya tarik dari kuliah di Jepang adalah yang menjadi dosen di universitas semuanya profesor (minimal associate professor). Keberadaan profesor di universitas, merupakan bagian dari sistem pendidikan di Jepang, yang membuat penularan pengetahuan efektif (memberikan hasil), berhasil membuat orang-orang yang sekolah di Jepang ‘pintar’.
Source: http://jin.co.id/sistem-pendidikan-jepang 

Portal Belajar Fisika