Random Post
Fatma Susanti, SPd namanya, parasnya rupawan disertai pemikirannya yang brilian. Guru muda ini merupakan seorang pengajar di
salah satu Sekolah Menengah Atas di Aceh. Saat ini dia telah berhasil mencuri perhatian para netizen. Fatma dipuji sebagai seorang guru yang membuat soal ujian dengan sangat cerdas dan kreatif.
Berdasarkan media lokal setempat, setidaknya ada 4 butir soal yang diberikan Fatma ke dalam ujian semester Senin kemarin (7/12/2015). Salah satu bentuk soalnya adalah sebagai berikut,
“Saat ini kerukunan sesama agama maupun yang berbeda agama menjadi permasalahan yang krusial di Indonesia. Mari kita berkaca pada Aceh. Apakah menurut Anda, syariat Islam dalam praktiknya oleh pemerintah dan masyarakat menjamin kerukunan dan kemaslahatan hidup bagi warga Aceh? Berikan komentar kritis Anda.”
Soal tersebut akhirnya mendapat sorotan dari berbgai pihak. Direktur ICAIOS, Saiful Mahdi, SSi, MSc, PhD, pada halaman Facebooknya ikut menuliskan komentar berkaitan dengan soal ujian tersebut. Menurutnya, itu adalah soal yang berkualitas karena menuntut siswa untuk berfikir tingkat tinggi. Soal seperti ini menguji kemampuan sintesis, analisis dan evaluasi.
"Mahasiswa saja jarang bisa berpikir seperti itu karena memang tidak dilatih. Apa yang dilakukan oleh Fatma Susanti ini patut menjadi contoh bagi pendidik lain dalam membina generasi bangsa," ujarnya dilansir dari media setempat.
Setelah soal ulangan dipajang di media sosial Facebook, soal-soal sang guru mendapat banyak sekali komentar positif dari netizen. Salah seorang netizen bernama Santiara Dewi, menuliskan komentar seperti ini. "Semoga menjadi inspirasi bagi para pengajar di negeri ini. Bahwa mengajar juga membutuhkan nalar, sehingga kami para pelajar terbiasa menganalisis dan memecahkan masalah dengan baik .. Semangat Bu Santi.. !!"
Jika kita lihat dari bentuk soalnya memang nampak soal yang dibuat oleh Fatma bukanlah soal yang dibuat sembarangan, perlu kecerdasan serta kekreatifan dari sang guru dalam membuatnya.
Nah yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi guru kreatif selanjutnya?
Apakah anda?
Berdasarkan media lokal setempat, setidaknya ada 4 butir soal yang diberikan Fatma ke dalam ujian semester Senin kemarin (7/12/2015). Salah satu bentuk soalnya adalah sebagai berikut,
“Saat ini kerukunan sesama agama maupun yang berbeda agama menjadi permasalahan yang krusial di Indonesia. Mari kita berkaca pada Aceh. Apakah menurut Anda, syariat Islam dalam praktiknya oleh pemerintah dan masyarakat menjamin kerukunan dan kemaslahatan hidup bagi warga Aceh? Berikan komentar kritis Anda.”
Soal tersebut akhirnya mendapat sorotan dari berbgai pihak. Direktur ICAIOS, Saiful Mahdi, SSi, MSc, PhD, pada halaman Facebooknya ikut menuliskan komentar berkaitan dengan soal ujian tersebut. Menurutnya, itu adalah soal yang berkualitas karena menuntut siswa untuk berfikir tingkat tinggi. Soal seperti ini menguji kemampuan sintesis, analisis dan evaluasi.
"Mahasiswa saja jarang bisa berpikir seperti itu karena memang tidak dilatih. Apa yang dilakukan oleh Fatma Susanti ini patut menjadi contoh bagi pendidik lain dalam membina generasi bangsa," ujarnya dilansir dari media setempat.
Setelah soal ulangan dipajang di media sosial Facebook, soal-soal sang guru mendapat banyak sekali komentar positif dari netizen. Salah seorang netizen bernama Santiara Dewi, menuliskan komentar seperti ini. "Semoga menjadi inspirasi bagi para pengajar di negeri ini. Bahwa mengajar juga membutuhkan nalar, sehingga kami para pelajar terbiasa menganalisis dan memecahkan masalah dengan baik .. Semangat Bu Santi.. !!"
Jika kita lihat dari bentuk soalnya memang nampak soal yang dibuat oleh Fatma bukanlah soal yang dibuat sembarangan, perlu kecerdasan serta kekreatifan dari sang guru dalam membuatnya.
Nah yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi guru kreatif selanjutnya?
Apakah anda?
Ide Kreatif Guru Says:
"Terimakasih telah berkunjung ke situs ini, semoga artikel yang kami berikan bisa bermanfaat dan menambah wawasan baru kepada anda kehususnya berkenaan dengan pembelajaran "
0 comments:
Post a Comment