Random Post
Untuk beberapa orang guru, Pekerjaan Rumah (PR) adalah sesuatu yang penting dan harus diberikan kepada siswa. Mereka beranggapan dengan memberikan tugas rumah maka siswa akan belajar dan lebih memperdalam materi yang telah diajarkan kepadanya.
Memang tidak bisa dipungkiri lagi PR adalah sesuatu yang positif dan guru setidaknya harus memberikan itu kepada siswanya. Namun demikian, terkadang ada segelintir guru yang memberikan tugas rumah secara berlebihan, bukannya membuat siswa semakin semangat untuk belajar malah membuat mereka terbebani dengan tugas yang guru berikan. Hal tersebut akan berdamfak buruk bagi siswa, mereka akan menjadi jenuh dan tidak menyukai pelajaran bersangkutan.
Nah melihat fenomena tersebut, ada beberapa tips yang bisa anda pertimbangkan ketika hendak memberikan tugas kepada siswa dan kesemua ini bertujuan agar siswa semakin bersemangat untuk belajar dan bukan menjadi beban bagi mereka.
1. Jumlah PR tidak boleh terlalu banyak
Jangan pernah sekali - sekali memberikan tugas dalam jumlah yang banyak. Siswa akan malas dan merasa terbebani sekali jika guru melakukan itu. Berikan PR sewajarnya saja dan jangan berlebihan. PR yang banyak hanya akan berujung kesia - siaan, jikapun ada siswa yang mengerjakan, itu dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan. Coba anda bayangkan, jika anda mendapat tugas dari sekolah untuk mengerjakan sesuatu dalam jumlah yang banyak? Anda pasti kewalahan dan malas mengerjakannya jugakan? Nah oleh sebab itu berikan tugas yang sekiranya bisa dijangkau dan dikerjakan oleh siswa.
2. Berikan Tugas PR yang Bervariasi
Setiap manusia dianugrahi perasaan bosan terhadap sesuatu. Penyebabnya sendiri bervariasi, bisa dikarenakan jenuh diam saja, atau karena sebaliknya, banyak melakukan sesuatu tapi itu - itu saja. Begitupun siswa, jika guru memberikan tugas dengan bentuk yang sama, misalkan tugas dalam bentuk "mengerjakan soal di rumah" maka perasaan bosan tak pelak akan muncul dari diri setiap siswa. Menghindari hal tersebut, berikanlah kepada siswa bentuk tugas yang bervariasi. Contohnya, Bab I tugasnya mengerjakan soal, Bab II tugasnya melakukan kunjungan ke suatu lokasi, Bab III ..... dst. Paling tidak, kebervariasian ini bisa menhindari siswa dari perasaan jenuh saat mengerjakan tugas. Terlebih keanekaragaman tugas juga bisa memberikan pengalam - pengalaman baru yang tentunya sangat bermanfaat bagi diri siswa itu sendiri.
3. Jangan Terlalu Sering Memberikan Tugas
Satu lagi yang harus diperhatikan oleh para guru yaitu tentang kuantitas pemberian tugas kepada siswa. Jangan terlalu sering memberikan tugas kepada anak didik kita. Paling tidak satu bab, 1 - 2 tugas saja. Jika setiap pertemuan siswa terus digenjot dengan tugas rumah, siswa akan malas dan jengkel dengan pelajaran anda. Terlebih lagi potensi siswa untuk tidak mengerjakan tugas semakin tinggi, mereka sudah bosan dan tidak mau lagi mengerjakan PR dari gurunya. Jika hal ini telah terjadi siapa yang akan sulit? Gurunya sendiri bukan. Khusunya untuk memberikan nilai kepada siswa bersangkutan, toh nilainya kosong!?
4. Pertimbangkan Tingkat Kesukaran PR
Tugas yang sukar akan menyebabkan siswa merasa terbebani. Mereka menganggap tugas anda bukan sebagai sebuah tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, mungkin ada diantara mereka yang menganggap tugas tersebut hanya bisa dikerjakan oleh mahasiswa ke atas. Dan ini bukan sebuah kebohongan, ini adalah realita, banyak siswa yang memang terkadang berfikiran seperti itu. Terus disini siapa yang harus disalahkan? Tergantung. Jika memang tugas yang diberikan terlampau sulit dan semua siswa pasti tidak akan bisa mengerjakannya, maka sang guru lah yang sekiranya menjadi tersangka. Mau bagaimana lagi? Secerdas apa pun siswa, jika bukan bagiannya, tidak akan pernah dia mengerjakan tugas tersebut. Guru harus mengukur dan mengira tugas yang seperti apa yang sekiranya masih bisa diemban oleh sang siswa.
5. Berikan Feedback terhadap Hasil Pekerjaan Siswa
Banyak guru yang memberikan tugas kepada siswanya namun sang guru enggan bahkan tidak pernah membahas tugas yang diberikan tersebut. Apakah ini memberikan efek negatif? Jelas sangat. Guru yang sudah terbiasa seperti itu menyebabkan siswa juga berfikir demikian. Ada beberapa diantara siswa yang sengaja tidak mengerjakan tugas, toh sama gurunya juga tidak dibahas, siswa juga malas mengerjakannya. Jangankan yang tidak dibahas, yang dibahas + dinilai saja terkadang ada siswa yang tidak mengerjakannya. Perlu diketahui bersama, feedback seorang guru terhadap tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa teramat sangat penting. Khusunya lagi untuk mengetahui letak pemahaman si murid, dengan menelaah hasil kerjanya setidaknya guru memiliki gambaran tentang prestasi belajar siswa.
Ide Kreatif Guru Says:
"Terimakasih telah berkunjung ke situs ini, semoga artikel yang kami berikan bisa bermanfaat dan menambah wawasan baru kepada anda kehususnya berkenaan dengan pembelajaran "
0 comments:
Post a Comment