Random Post
Siang hari ada ratusan lalat yang tengah berpesta pora di sebuah tempat sampah di belakang sebuah rumah. Salah seorang pemilik rumah itu nampak berjalan terburu-buru untuk keluar rumah dan dia lupa tidak menutup pintu rumah. Tak sengaja seekor lalat dari ratusan kerumunan yang sedang berpesta itu melihatnya, tak pelak ia pun langsung memanfaatkan kesempatan itu, lalu ia masuk ke rumah lewat pintu yang terbuka dan segera menuju ke meja makan.
Si lalat berkata di dalam hati, “Aku bosan makan dari tempat sampah terus, sekali-sekali makan yang enak - enak lah” sembari menyantap hidangan yang terdapat di meja tersebut. Tak lama setelah itu si lalat pun akhirnya kenyang, dia memutuskan untuk keluar dari rumah secepatnya sebelum si pemilik rumah meyadari keberadaannya.
Namun sayang, pintu sudah terkunci kesempatan si lalat untuk keluar rumah menjadi hilang.
Sekarang sang lalat hanya bisa memandangi kawan-kawannya dari balik jendela kaca sembari terus berjuang sekuat tenaga untuk bisa keluar dari rumah tersebut. Tanpa kenal lelah si lalat malang terus menabrak-nabrakan tubuhnya ke jendela kaca untuk bisa keluar dari rumah, tapi sayang, hasilnya nihil, dia tetap tidak bisa keluar dari rumah.
Tak terasa sore telah menjelang, sang lalat telah tersungkur di sebuah lantai, ia nampak kelelahan dan sangat frustasi karena ia terus-terusan menabrak-nabrakan tubuhnya ke jendela rumah. Tak lama setelah itu, datang sekumpulan semut yang tengah mencari makan. Tanpa adanya perlawanan dari si lalat, semut-semut tersebut dengan mudah berhasil menaklukan sang lalat. Kumpulan semut itu kemudian menggotong sang lalat ke tempat mereka.
Di perjalanan salah satu dari kumpulan semut pekerja berbicara ke semut prajurit, “Kenapa si lalat bisa sekarat seperti ini ya?” si semut prajurit pun menjawab “Sebenarnya ia sudah bekerja keras untuk keluar dari rumah ini”. Si semut pekerja bertanya lagi “Bukannya ia sudah bekerja keras, tapi ko dia tidak bisa keluar?” si semut prajurit menjawabnya “Ya harusnya memang seperti itu, tapi yang menjadi permasalahannya adalah ia hanya melakukan sesuatu yang sama dan dilakukan secara terus menerus. Si lalat terus - terusan menabrakan tubuhnya ke kaca, seandainya saja ia terbang sedikit ke bagian atas. Di atas jendela kaca tersebut kan ada fentilasi, kenapa ia tidak keluar dari sana saja”.
Nah pesan moral dari kisah ini, perisis seperti yang dikatakan Albert Einstein “Jangan mengharapkan sesuatu yang berbeda jika kita melakukannya dengan cara yang sama”. Memang tidak bisa kita pungikiri lagi sesuatu bisa saja berhasil dengan satu cara, contohnya batu yang bisa berlubang dan hancur jika terus menerus di tetesi oleh air. Tapi yang menjadi permasalahnya adalah mau berapa lama kita bertahan? Bagaimana jadinya jika kita melakukan dengan sesuatu yang berbeda? Tidak lagi dengan sebuah tetesan air akan tapi menggantikannya dengan hamtaman palu atau alat sejenisinya, tentunya batu akan lebih cepat hancur bukan?
Begitupun kita sebagai seorang guru, bisa saja kita berhasil dengan terus - terusan mengaplikasikan metode konvensional dalam pembelajaran, tapi bagaimana jika pembelajaran dibarengi juga dengan metode pembelajaran modern? Bagaimana jadinya jika di dalam pembelajaran disediakan media - media pembelajaran terbarukan? Pasti akan lebih efektif dan efisien bukan?
Ide Kreatif Guru Says:
"Terimakasih telah berkunjung ke situs ini, semoga artikel yang kami berikan bisa bermanfaat dan menambah wawasan baru kepada anda kehususnya berkenaan dengan pembelajaran "
0 comments:
Post a Comment