WHAT'S NEW?

Prinsip serta Cara Mengajar yang Baik dan Perlu Diketahui oleh Semua Guru !



Random Post
    Dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, kualitas mengajar seorang guru merupakan unsur yang sangat penting dan tidak bisa terlupakan. Semakin baik kualitas mengajar seorang guru maka akan semakin baik pula hasil yang akan didapatkan. Sebaliknya semakin buruk cara mengajarnya maka akan semakin rendah pula kualitas dari anak didiknya. Jadi disini teramat sangat penting bagi seorang guru, jika ingin menghasilkan anak didik yang berkualitas maka dia harus faham serta mengetahui cara mengajar yang baik dan berkualitas.



    Di Finlandia, untuk menjadi seorang guru tidak semudah di Negara kita ini, persaingannya sungguh sangat ketat dan juga ada step by step yang harus dilalui, mulai dari penyaringan, penilaian mutu guru, sampai pada akhirnya dinyatakan layak untuk menjadi seorang guru. Sehingga tidak aneh, jika kualitas dari lulusan guru di sana bisa dikatakan luar biasa dan layak di acungi jempol. Mereka sudah faham betul dengan yang namanya cara mengajar yang efektif dan berkualitas. 

    Terus apakah ada pengaruhnya terhadap kualitas pendidikan di Finlandia, jika guru - guru disana berkualitas? Sangat sekali, Finlandia merupakan negara dengan pendidikan No. 1 di dunia dan mengalahkan 40 Negara besar salah satunya adalah Amerika.

    Nah melihat ulasan tersebut, disini saya ingin membahas resep - resep serta cara mengajar yang baik dan berkualitas yang tentunya saya adopsi dari sistem yang dipakai oleh guru - guru Finlandia. Paling tidak kita bisa belajar dari mereka yang memang sudah tidak bisa diragukan lagi kualitasnya.

    1. Jangan Pernah Menganggap Remidial Siswa sebagai sebuah kegagalan 

    Di Finlandia remidial bukanlah sebuah bentuk kegagalan dari seorang siswa, melainkan adalah salah satu bentuk atau cara agar siswa bisa memperbaiki apa yang telah diperolehnya. Asumsi seperti ini tentu sangat bagus, sehingga siswa yang diremidial tidak menanggap dirinya gagal melainkan dia di kasih "sinyal serta moivasi" oleh gurunya untuk lebih meningkatkan kualitas yang terdapat pada dirinya. Yang tentunya akan mampu memacu dirinya untuk selalu berkembang dan memperbaiki diri.

    2. Tekankan Penilaian terhadap proses jangan Hasil

    Inilah salah satu kekurangan yang terdapat di Negara kita, sedih memang... Kebanyak guru - guru di negeri kita lebih melihat kepada hasil bukannya proses. Ya bisa saja si A mendapatkan nilai 100 dan guru pun bangga, tapi apakah itu sesuai dengan kemampuan siswa? bagaimana sikap murid tersebut pada saat pembelajaran? Apakah sesuai dengan nilai dari ulanagnnya? Bisa sajakan siswa tersebut nyontek atau sejenisnya. ingatlah rekan guru, banyak siswa di Indonesia yang mencontek karena terpaksa!? Lho kok terpaksa? Ya iya terpaksa, karena guru menekankan harus mendapatkan nilai sekian dengan kriteria sekian, jika tidak "GAGAL". Wow sekali memang, murid akan menjadi tertekan dan memaksa dirinya untuk melakukan segala cara untuk bisa lolos dari kegagalannya itu, salah satunya adalah dengan mencontek. Coba bayangkan jika yang kita nilai adalah proses bukan hasil akhir, siswa pun akan dengan santai mengerjakan tanpa adanya beban untuk meraih kriteria yang ditekankan guru. Dan hasil dari murid pun akan 100% pure pengerjaan siswa, nah disinilah guru bisa menilai apakah tujuan pembelajarannya sukses atau tidak.

    3. Tes dan ujian tidak usah dikerjakan secara sempurna,tapi lihat usahanya.

    Nah ini lagi, mungkin sangat erat kaitannya dengan poin no 2 diatas. Guru tidak usah memaksa murid untuk mengerjakan ujian atau tugas secara sempurna, tidak usah untuk menetapkan kriteria sekian - sekian. Cukup lihat dari usahanya saja. Apakah dia dalam usahanya sudah menunjukan hal positif, seperti halnya aktif dalam pembelajarannya, ikut berdiskusi, atau bahkan belajar menyimpulkan suatu hipotesis. Dari sana sebenarnya guru pun sudah bisa melihat kualitas dari si murid, bahwa murid ini pantasnya seperti apa dan penilaian buatnya seperti apa.

    4. Buat sebuah kegiatan pembelajaran yang fleksibel, nyaman dan efektif.

    Nah satu lagi, cobalah terapkan kegiatan belajar yang fleksibel nyaman dan efektif. Fleksibel disini artinya jangan sampai kegiatan pembelajaran terlihat kaku. Gitu - gitu aja, "materi ini pake model ini, pindah materi masih juga model kaya gitu" hal ini tentu akan membuat siswa bosan dan tidak begitu bersemangat dalam belajar. Buatlah model serta metode yang bervariasi dan tentunya "ngeh" dengan materi yang diajarkan, hal ini tentu akan membuat siswa lebih bebas untuk mengekspresikan diri dan juga aktif dalam kiegiatan pembelajaran.

    5. Usahakan kegiatan belajar mengajar tidak terfokus pada guru melainkan dua arah.

    Nah inilah salah satu sistem pembelajaran yang buanyak di pakai guru, hmmm,,, memang ini adalah metode yang efektif dan langsung jleb ke intinya. Tapi hal ini belum maksimal jika tidak adanya timbal balik dari siswa. Seorang siswa yang pada saat belajar dikelas, butuh yang namnya pengalaman untuk melakukan bukan pengalaman untuk mendengarkan/melihat saja. Pengalaman melakukan ini tentu akan memberikan efek yang teramat sangat positif dan berguna bagi seorang siswa. Coba bandingkan antara siswa SMK yang belajar dengan hanya melihat gurunya memperbaiki mobil, dengan mereka yang melihat contoh serta ikut mempraktekannya sendiri? Akan sangat jelaskan perbedaannya?

    6. Tidak mengenal sistem Ranking.

    Inilah satu kunci rahasia "Finlandia" kenapa mereka bisa menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Di Finlandia tidak mengenal yang namanya RANKING. Mereka melakukan itu bukan tanpa maksud melainkan ada sesuatu dibaliknya. Apa itu? Mereka ingin meminimalisir kemungkinan seorang guru yang hanya terfokus dengan murid pintar saja. Mereka ingin berusaha menjadikan guru Finlandia netral dan tidak membedakan antara murid yang biasa saja dengan murid yang memiliki kemampuan bagus. 

    Sistem ini akhirnya berjalan sesuai dengan rencana, guru - guru disana jadi terbiasa untuk tidak membeda - bedakan mana murid yang pintar mana murid yang bodoh, sampai ada salah salah seorang guru Finlandia yang pernah mengatakan "Kalau saya gagal dalam mengajar seorang murid, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya!".Lihat kalimat yang digaris bawahi, "seorang murid" tersebut mencakup semuanya baik yang biasa saja atau juga yang cerdas. Jadi jelas guru di Finlandia ingin sekuat tenaga untuk tidak membedakan antar yang bodoh dan yang pintar, mereka menganggap mereka sama dan memiliki kesempatan yang sama pula untuk menggapai keberhasilan.



    Ide Kreatif Guru Says:
    "Terimakasih telah berkunjung ke situs ini, semoga artikel yang kami berikan bisa bermanfaat dan menambah wawasan baru kepada anda kehususnya berkenaan dengan pembelajaran "

    0 comments:

    Post a Comment

    Portal Belajar Fisika